BAKHMUT (Arrahmah.id) – Yevgeny Prigozhin, pemimpin kelompok tentara bayaran Wagner Rusia, mengatakan bahwa pasukan Rusia harus merebut kota strategis Bakhmut, untuk melanjutkan kampanye perang mereka, namun ternyata menghadapi perlawanan sengit dari Ukraina.
Dalam sebuah wawancara langka yang dipublikasikan pada Jumat (10/2/2023) dengan koresponden militer Rusia, Prigozhin mengatakan bahwa Rusia harus menetapkan tujuan yang jelas dalam perang yang telah berlangsung hampir setahun di Ukraina, yaitu untuk memantapkan keberadaannya di Ukraina timur atau maju untuk merebut lebih banyak lagi wilayah di negara tersebut. Perebutan Bakhmut secara menyeluruh adalah kunci dari rencana-rencana tersebut, katanya, lansir Al Jazeera (11/2).
“Bakhmut diperlukan agar pasukan kami dapat beroperasi dengan nyaman,” kata Prigozhin.
“Mengapa disebut penggiling daging? Karena tentara Ukraina mengirim lebih banyak unit dan lebih banyak lagi.”
Tentara bayaran Wagner, yang banyak direkrut dari penjara-penjara di Rusia, telah memainkan peran besar dalam perang di Ukraina, terutama bulan lalu ketika mereka merebut kota Soledar, dekat Bakhmut, kota yang telah mengalami pertempuran dan pengeboman selama berbulan-bulan dan dikenal oleh kedua belah pihak sebagai “penggiling daging”.
“Mungkin terlalu dini untuk mengatakan bahwa kami sudah dekat,” ujarnya.
“Ada banyak jalan keluar dan lebih sedikit jalan masuk. Pasukan Ukraina terlatih dengan baik, dan seperti kota besar lainnya, tidak mungkin untuk merebutnya secara langsung. Kami berhasil melakukannya dengan sangat baik,” klaimnya.
“Pertama, kami harus merebut Artyomovsk secara diam-diam dan kemudian kami dapat mengatakan dengan lantang dan jelas bahwa kami telah merebutnya,” tambahnya, mengacu pada nama yang digunakan Moskow pada era Soviet.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan bahwa pasukan Wagner tampaknya telah maju sejauh 2 hingga 3 km di sekitar utara Bakhmut sejak Selasa, dorongan cepat dalam pertempuran di mana garis depan hampir tidak bergerak selama berbulan-bulan. Dikatakan bahwa para pejuang Wagner sekarang mengancam jalan akses utama barat ke Bakhmut meskipun seorang analis militer Ukraina mengatakan bahwa pasokan masih bisa masuk.
Kementerian Inggris juga mengatakan bahwa pasukan Rusia telah membuat beberapa kemajuan di dekat Vuhledar, sebuah benteng pertahanan yang dipegang oleh Ukraina yang telah menjadi penghubung antara front selatan dan timur. Namun, kementerian tersebut menambahkan perolehan Rusia yang terbatas di sana kemungkinan besar harus dibayar mahal, termasuk setidaknya 30 kendaraan lapis baja yang ditinggalkan dalam satu serangan yang gagal. (haninmazaya/arrahmah.id)