KABUL (Arrahmah.com) – Pemimpin senior Taliban Afghanistan memperingatkan pada Rabu (29/4) bahwa pihaknya akan melancarkan operasi berskala lebih besar terhadap pemerintah Afghanistan, misi-misi diplomatis, pasukan asing dan siapapun yang mendukungnya.
Meskipun jumlah angkatan perang Barat meningkat, Taliban, yang digulingkan di invasi AS pada 2001, semakin menampakkan taringnya dan melakukan serangkaian serangan yang cukup mencengangkan di beberapa kota besar, termasuk Kabul.
Dalam sebuah situs jihad, sebuah pesan yang dikutip dari wakil pimpinan mujahidin Taliban, Mullah Akhund, menyatakan akan mengadakan operasi “Nasrat” (kemenangan), yang akan diawali Kamis (30/4) ini dan operasinya termasuk melakukan penyergapan, pemboman dan aksi istisyhad.
“Target operasi ini adalah unit militer pasukan penjajah, pusat-pusat diplomatik, konvoi, pejabat-pejabat kelas atas dari pemerintahan boneka, anggota parleman dan personil ‘pertahanan’, kementrian dalam negeri dan keamanan nasional,” kata pesan tersebut.
Lewat serangan tersebut, Taliban akan mencoba memperketat pengepungan musuh di berbagai provinsi dan menyerang rute persediaan mereka.
Pesan itu mendesak angkatan perang keamanan Afghanistan untuk meninggalkan dan bergabung dengan para mujahidin dan menyeru perusahaan-perusahaan swasta serta individu untuk berhenti menjadi pelayan tentara asing.
Taliban telah membuat kemajuan dalam beberapa tahun terakhir bukan hanya di Afghanistan, tapi juga di negara tetangganya, Pakistan, dimana para mujahidin memiliki banyak basis di beberapa wilayah yang cukup sulit untuk diakses.
Menanggapi pemberontakan Taliban yang semakin meningkat, administrasi baru Washington telah menetapkan untuk mengirimkan pasukan tambahan sebanyak 21.000 personil tahun ini ke Afghanistan sehingga total pasukan asing yang berada disana menjadi 70.000 personil.
Pasukan tambahan AS ini akan disebarkan terutama ke bagian tenggara negara tersebut. (Althaf/reuters/arrahmah.com)