SWAT (Arrahmah.id) -Lima orang tewas dalam ledakan di Pakistan barat laut, termasuk seorang pemimpin suku anti-Taliban yang berpengaruh, kata polisi, dalam pemboman besar pertama dalam lebih dari satu dekade di daerah yang pernah menjadi medan pertempuran antara pasukan keamanan dan gerilyawan.
Serangan pada Selasa (13/9/2022) terjadi ketika kekhawatiran meningkat tentang kembalinya Taliban Pakistan, juga dikenal sebagai TTP, ke daerah Swat di barat laut Pakistan, dan pembicaraan damai antara pasukan keamanan dan pejuang, yang dimulai tahun lalu, telah gagal.
Pemimpin komite perdamaian Idrees Khan tewas bersama dengan dua pengawalnya ketika kendaraan mereka menabrak alat peledak rakitan, kata petugas polisi Swat Zahid Marwat kepada Reuters.
Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Petugas Rumah Stasiun Swat Fayaz Khan mengatakan kepada situs berita Pakistan Dawn.com bahwa penyelidikan menunjukkan serangan itu adalah “bom kendali jarak jauh” yang menargetkan Khan.
Dia mengatakan ledakan itu terjadi di dekat desa Kot Katai pada pukul 18:30. Seorang pejalan kaki dan seorang pria tak dikenal lainnya juga tewas dalam serangan itu.
“Kendaraan yang ditumpangi Khan juga dilaporkan hancur total, kata Fayaz, menambahkan bahwa polisi mengepung daerah itu,” lapor Dawn.
Khan adalah seorang tetua setempat dan sebelumnya adalah kepala pasukan suku yang berperang melawan Taliban Pakistan di Swat. Pasukan Pakistan, bersama dengan pejuang lokal, mampu mengusir para gerilyawan dari daerah itu dalam operasi militer yang intens pada 2009.
Operasi tersebut telah menjadi berita utama global dengan masyarakat internasional yang mengkhawatirkan kemajuan pesat para pejuang TPP menuju ibu kota, Islamabad.
Penduduk setempat mengatakan ledakan Selasa adalah ledakan besar pertama di Swat sejak operasi militer 2009 di lembah yang indah, di mana orang-orang bersenjata menembak aktivis Malala Yousafzai, yang kemudian memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian.
Pekan lalu militer Pakistan mengatakan lima tentara tewas dalam baku tembak dengan Taliban Pakistan di barat laut negara itu.
Taliban Pakistan menuduh militer melanggar gencatan senjata rapuh yang diumumkan pada Juni. Seorang komandan Taliban Pakistan mengatakan pasukan telah menyerang kelompok itu di enam distrik baru-baru ini, termasuk Peshawar, ibu kota provinsi Khyber Pakhtunkhwa.
Sejak Taliban kembali berkuasa di Afghanistan tahun lalu, Islamabad secara teratur mengeluhkan serangan oleh Taliban Pakistan, terutama di sepanjang perbatasan yang keropos. (haninmazaya/arrahmah.id)