DOHA (Arrahmah.com) – Amir Qatar pada hari Selasa (25/9/2012) menyerukan intervensi militer Arab di Suriah untuk menghentikan konflik yang terus meningkat di negeri tersebut.
Syaikh Hamad bin Khalifa al Thani, salah satu pendukung oposisi Suriah, membuat seruan tersebut di Majelis Umum PBB setelah sekjen PBB Ban Ki-moon, menyatakan bahwa konflik di Suriah telah menjadi bencana yang mengancam perdamaian global.
Presiden AS, Barack Obama, menyeru komunitas internasional untuk bergabung bersama mengakhiri kekuasaan Presiden lalim Bashar Al Assad.
“Karena kegagalan upaya internasional untuk mengakhiri perang, maka akan menjadi lebih baik bagi negara-negara Arab sendiri untuk terlibat melakukan tugas kemanusiaan, politik, dan militer serta melakukan apa saja yang diperlukan untuk menghentikan pertumpahan darah,” kata al-Thani pada Majelis Umum.
Al Thani mengutip kekuatan intervensi Arab yang dikirim ke Lebanon pada tahun 1970 dalam upaya untuk menghentikan perang saudara di negara itu. Ia menyebut operasi yang didukung Liga Arab pada tahun 1976 sebagai “langkah yang terbukti efektif dan berguna.”
Al Thani merupakan pengecam keras Assad karena Assad telah menuduh Qatar dan Arab Saudi mempersenjatai pemberontak Suriah.
Menurut al Thani konflik Suriah yang telah berlangsung selama 18 bulan telah mencapai tahap yang tidak dapat diterima dimana pemerintah Damaskus tidak ragu lagi untuk menggunakan segala macam senjata terhadap rakyatnya sendiri.
Dia mengatakan intervensi tersebut diperlukan karena semua upaya untuk mengeluarkan Suriah dari konflik telah sia-sia dan Dewan Keamanan PBB telah “gagal” untuk mengambil sikap. (althaf/arrahmah.com)