ANKARA (Arrahmah.com) – Pemimpin partai oposisi utama Turki mengatakan pada Ahad (19/3/2017) bahwa Belanda harus meminta maaf kepada Turki atas perlakuan buruknya baru-baru ini terhadap beberapa menteri Turki.
“Jika seorang menteri Turki ditolak, Belanda harus meminta maaf kepada kami,” kata pemimpin Partai Rakyat Repuplik (CHP) Kemal Kilicdaroglu saat pawai di Istanbul.
“Sesederhana itu,” sebagaimana dilansir World Bulletin.
Dia juga mengatakan bahwa orang-orang Turki harus “bersatu” dalam kepentingan kebijakan luar negeri Turki. “Tidak ada kanan, kiri, atau tengah. Negara ini adalah negara kita,” tegasnya.
Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu tidak diizinkan mendarat di Belanda, begitu juga Menteri Sosial Turki Fatma Betul Sayan Kaya dan keluarganya dideportasi dari negara itu setelah dilarang memasuki Konsulat Turki di Rotterdam.
Saat warga Turki di Rotterdam mencoba untuk melakukan aksi damai, mereka harus berhadapan dengan polisi yang menggunakan pentungan, anjing dan meriam air.
Pada analis menyebut tindakan tersebut sebagai penggunaan kekuatan yang tidak proporsional.
Insiden ini menuai kritik keras dari Ankara, termasuk nota diplomatik yang dikirim ke Belanda sebagai protes protes.
(ameera/arrahmah.com)