ANKARA (Arrahmah.com) – Tokoh oposisi utama di Turki, Partai Republik Turki (CHP), meminta pemerintah Turki untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel.
Berbicara kepada anggota parlemen dalam sebuah pertemuan untuk tahun anggaran 2018, Kemal Kilicdaroglu, mengatakan: “Jika ada seorang tiran di suatu tempat, dan jika dia melakukan tiranisasi, maka kita harus melawannya,” sebagaimana dilansir MEMO
Kilicdaroglu mengkritik negara-negara Arab atas tanggapan setengah hati mereka terhadap tindakan AS di Yerusalem.
“Sayangnya, begitu banyak negara Arab yang tidak menunjukkan tanggapan sebagaimana yang telah kami tunjukkan [untuk Palestina],” ungkapnya.
Mengingatkan kembali ucapan Presiden Recep Tayyip Erdogan tentang pemutusan hubungan diplomatik dengan Israel, Kilicdaroglu mengatakan: “Jika Anda ingin memutuskan hubungan, maka lakukanlah. Kami mendukungmu.”
Meskipun ada penentangan regional dan internasional yang meluas, Presiden AS Donald Trump pada Rabu lalu mengumumkan keputusannya untuk mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.
Menurut Trump, Departemen Luar Negeri AS telah memulai persiapan untuk memindahkan kedutaan AS di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Pergeseran dramatis dalam kebijakan AS memicu demonstrasi di wilayah Palestina yang diduduki dan di beberapa negara Muslim.
Yerusalem tetap menjadi jantung konflik Israel-Palestina, dimana orang-orang Palestina berharap bahwa Yerusalem Timur – yang sekarang diduduki oleh Israel – pada akhirnya dapat berfungsi sebagai ibukota negara Palestina.
(ameera/arrahmah.com)