SINAI (Arrahmah.com) – Seorang pemimpin kelompok mujahidin yang berbasis di Sinai dikabarkan telah gugur pada Selasa (26/11/2013) pagi, menurut sumber-sumber keamanan Mesir.
Beberapa sumber mengatakan kepada Ma’an bahwa Muhammad Hussein Muharib (62), yang juga dikenal sebagai Abu Munir, gugur tertembak dalam pertempuran dengan pasukan junta militer Mesir di desa Al-Hura selatan kota Sinai Utara Sheikh Zuweid.
Sumber tersebut juga mengklaim bahwa sebelumnya Intelijen Angkatan Darat Mesir telah mencari keberadaan Muharib dan putranya Mansour.
Pasukan junta militer Mesir dikerahkan di wilayah tersebut dan mengepung tempat itu sebelum pertempuran yang sangat sengit pecah antara tentara boneka Mesir dan mujahidin yang bersama Muharib. Muharib dan putranya kemudian dilaporkan gugur dalam baku tembak itu.
Angkatan bersenjata sekuler Mesir melakukan aksi militer besar-besaran terhadap mujahidin di Semenanjung Sinai pada bulan September, dalam apa yang para pejabat Mesir klaim sebagai mobilisasi terbesar pasukan di daerah itu sejak perang 1973 dengan “Israel”.
Sejak penggulingan Presiden Muhammad Mursi pada 3 Juli lalu, junta militer Mesir telah membantai lebih dari 4000 warga sipil muslim yang tak berdosa saat menyerang massa pengunjuk rasa anti kudeta militer beberapa waktu lalu. Penyerangan dan pembunuhan terhadap massa pengunjuk rasa muslim itu terus terjadi di Mesir.
Sebagai pembalasan atas nyawa ribuan Kaum Muslimin Mesir yang dibunuh secara zalim tersebut, sudah ada sedikitnya 251 serangan perlawanan mujahidin terhadap junta militer Mesir yang dilaporkan di Semenanjung Sinai.
Sebagian besar serangan itu dilakukan terhadap pasukan keamanan dan aset Mesir. Sejak Juli, jumlah serangan yang dilaporkan telah menurun setiap bulannya. Namun demikian, pada bulan November lalu masih ada 27 serangan perlawanan yang dilancarkan mujahidin. (banan/arrahmah.com)