DARAA (Arrahmah.com) – Dalam sebuah video baru yang diluncurkan oleh milisi Iran di media sosial, komandan Brigade Abu Fadl al-Abbas yang secara ideologis dan logistik terkait dengan Iran, Maher Ajeeb Jazza muncul di banyak desa di Daraa.
Di akun Facebooknya, milisi “Zulfiqar Brigade” mengatakan pada Ahad (1/7/2018) bahwa mereka, bersama dengan pasukan rezim Suriah, sekarang berada di Tafs dan Dael.
Beberapa gambar komandan Brigade Abu al-Fadl al-Abbas, serta anggota Garda Republik, diterbitkan.
Iran membentuk Brigade Abu al-Fadl al-Abbas pada akhir tahun 2012 dan menunjuk Maher Ajeeb Jazza, seorang warga negara Suriah, sebagai pemimpinnya. Jazza berasal dari desa dengan mayoritas Syiah disebut “Nabil” yang terikat dengan kota Aleppo.
Dalam video tersebut, slogan sektarian yang biasanya disebarkan oleh Iran untuk mendorong milisi untuk pergi ke Suriah muncul di lengan Jazza.
Rezim Asad mengubah nama organisasi, awalnya disebut Abu al-Fadl Brigade, menjadi “Garda Republik – Abu al-Fadl al-Abbas Brigade.”
Rezim melakukan hal yang sama dengan brigade lain, yang dikenal sebagai “Imam Hussain Brigade,” yang bergabung dengan tentara dan pertempuran Asad di bawah divisi keempat yang dipimpin oleh Mayor Jenderal Maher al-Assad.
Brigade Abu al-Fadl memiliki markas besarnya di distrik “Sayeda Zeinab” di ibukota Damaskus, tempat mayoritas milisi “Iran” bermarkas di Suriah.
Pemimpin milisi itu mengatakan bahwa Brigade didirikan untuk membela “kuil Sayeda Zeinab,” yang telah menjadi moto yang telah disebarkan oleh Iran kepada milisinya di Suriah.
Sebelum rezim Asad melancarkan operasi militernya di Daraa, Mojtaba Ferdosipour, duta besar Iran untuk Yordania, mengatakan bahwa Iran tidak memiliki kekuatan militer di Suriah selatan.
Operasi militer di Daraa telah menyebabkan kehancuran yang luas dan menyebabkan sejumlah besar orang tewas dan terluka, selain menggusur lebih dari 200 ribu warga sipil yang melarikan diri dari perang.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mendesak pihak asing untuk mundur dari Suriah selatan. Namun pemimpin “Hizbullah”, Hassan Nasrallah, menjawab dengan mengatakan “tidak ada kekuatan di dunia,” selain Bashar Asad, yang bisa membuat Iran keluar dari Suriah.
(fath/arrahmah.com)