TEHERAN (Arrahmah.id) – Kepala Garda Revolusi Iran (IRGC) pada Selasa (10/1/2023) bersumpah akan membalas dendam erhadap surat kabar satir Prancis Charlie Hebdo karena menerbitkan kartun Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei yang dianggap “menghina” oleh Teheran.
Surat kabar itu menerbitkan karikatur Khamenei pekan lalu untuk mendukung protes yang sedang berlangsung di Iran, yang membuat marah Iran dan sekutunya.
“Anda telah membuat kesalahan besar, tetapi cepat atau lambat ‘umat Islam’ [baca: Syiah-red] akan membalas dendam, dan Anda dapat menangkap para pembalas, tetapi orang mati tidak akan hidup kembali,” klaim Mayjen Hossein Salami seperti dikutip oleh kantor berita Iran ILNA.
Salami juga merujuk pada serangan terhadap novelis Salman Rushdie pada Agustus dan memperingatkan bahwa staf Charlie Hebdo dapat dikenakan tindakan serupa.
“Saya merujuk Prancis dan direktur lembaga ini (Charlie Hebdo) pada nasib Salman Rushdie.”
Rushdie ditikam pada 12 Agustus saat dia bersiap untuk berbicara di sebuah acara di New York bagian barat. Dia telah lama menghadapi ancaman pembunuhan untuk novel keempatnya, The Satanic Verses, yang diterbitkan pada tahun 1988.
Pada tahun 1989, Ruhollah Khomeini, pemimpin tertinggi Iran saat itu, mengeluarkan fatwa, atau perintah agama, yang menyerukan pembunuhan terhadap Rushdie dan siapa pun yang terlibat dalam penerbitan buku tersebut karena penistaan agama.
Pada Selasa, kelompok “Hizbullah” yang didukung Iran di Libanon juga mengutuk kartun tersebut dan meminta Prancis untuk menghukum Charlie Hebdo.
Khamenei bukan hanya seorang pemimpin politik tetapi “simbol agama bagi puluhan juta orang” klaim kelompok itu dalam sebuah pernyataan. (haninmazaya/arrahmah.id)