KABUL (Arrahmah.id) — Pemimpin Taliban atau Imarah Islam Afghanistan (IIA) mengatakan eksekusi di depan umuma dalah bagian dari Islam. Hal tersebut disampaikan usai empat orang diqishsah di Afghanistan setelah mereka divonis bersalah atas pembunuhan beberapa hari lalu.
Pemimpin IIA Hibatullah Akhundzada sebelumnya menolak perlunya hukum Barat di Afghanistan.
Dilansir AP (13/4/2025), dalam klip audio juru bicara utama IIA Zabihullah Mujahid di X, Akhundzada mengatakan: “Kita harus melakukan tindakan disiplin, melakukan shalat dan ibadah. Kita harus masuk Islam sepenuhnya. Islam tidak hanya terbatas pada beberapa ritual. Islam adalah sistem yang komprehensif dari semua perintah ilahi.”
Tidak ada satu pun perintah Islam yang boleh diabaikan, katanya dalam seminar instruktur haji dalam pidatonya selama 45 menit di provinsi selatan Kandahar.
“Allah telah memerintahkan manusia untuk berdoa dan menegakkan hukumannya,” kata Akhundzada, seraya menambahkan bahwa IIA tidak berperang demi kekuasaan atau kekayaan melainkan untuk menerapkan hukum Islam.
Dia menolak kritik terhadap eksekusi qishash yang banyak dilontarkan Barat. (hanoum/arrahmah.id)