IDLIB (Arrahmah.id) — Mobilisasi besar-besaran dari Badan Keamanan Publik dan anggota kelompok perlawanan Suriah Hai’ah Tahrir al Syam (HTS) di kota Idlib nampak terlihat pada Kamis (22/9/2022). Jaringan internet di beberapa daerah pun ikut dimatikan setelah isu kudeta terhadap pemimpin HTS Abu Muhammad al Jaulani menyeruak.
Dilansir Enab Baladi (22/9), isu kudeta itu dibantah oleh kantor media HTS tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Sebelumnya beredar informasi di berbagai grup Whatsapp dan Telegram bahwa telah terjadi kudeta terhadap pimpinan HTS. Namun kudeta yang diduga dilakukan oleh Mazhar Al-Ways dan Maysir bin Ali Al-Jubouri (Al-Harari), atau dikenal sebagai Abu Maria Al-Qahtani, gagal.
Masih menurut Enab Baladi, kedua tokoh pentolan HTS itu saat ini sedang dikejar Badan Keamanan Publik dan anggota HTS hingga ke dekat perbatasan Suriah-Turki.
Abu Maria al-Qahtani dalam akun resmi Telegramnya telah melakukan kudeta terhadap Jaulani. Dia menyebutkan tidak ada perbedaan di antara mereka sembari melampirkan foto terkahirnya.
Isu perpecahan di tubuh HTS merupakan isu lama yang kerap terjadi ketika faksi-faksi anggotanya yang keras dan moderat terjadi perselisihan. Seperti kasus Abu Al-Fath Al-Farghaly dan Abu Al-Yaqzan. Namun isu perpecahan kerap dibantah HTS.
Abu Maria al-Qahtani sendiri adalah warga negara Irak yang dianggap sebagai salah satu tokoh militer dan keamanan paling berpengaruh di faksi HTS dan merupakan orang terdekat Jaulani.
Adapun Mazhar Al-Ways adalah adalah seorang ulama dan pemikir jihad dari kota Al-Ashara di pedesaan Deir ez-Zor. Dia ditangkap oleh pihak berwenang pada tahun 2008 dan dipenjarakan di penjara Sednaya (terkenal). Pada April 2013, selepas kebebasannya, dia bergabung dengan Jabhah Nusrah dan diangkat menjadi hakim syariah terkemuka dan paling menonjol. (hanoum/arrahmah.id)