GAZA (Arrahmah.id) – Pemimpin Hamas di Tepi Barat sekaligus Kepala Biro Martir, Luka, dan Tahanan, Zahir Jabarin, melakukan panggilan telepon pada hari Sabtu untuk mengucapkan selamat kepada para tahanan yang dibebaskan dalam gelombang keenam pertukaran tahanan “Thufan Al-Ahrar”. Para tahanan ini dibebaskan dalam tahap pertama perjanjian gencatan senjata, namun terpaksa diasingkan ke luar Palestina.
Dilansir dari situs resmi Hamas, Jabarin menegaskan bahwa keberhasilan kesepakatan ini merupakan pukulan terhadap kebijakan penindasan yang telah diterapkan “Israel” selama bertahun-tahun.
“Hari ini kita telah menghancurkan belenggu penjajahan dan kebijakan zalim mereka,” katanya.

Jabarin juga menyampaikan harapannya agar semua tahanan yang diasingkan dapat kembali ke Yerusalem yang telah dibebaskan dari penjajahan “Israel”.
“Hamas tidak pernah dan tidak akan pernah membeda-bedakan antara rakyat Palestina. Dengan izin Allah, kita telah berhasil mematahkan keinginan penjajah,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa kesepakatan ini adalah kemenangan nasional yang diperjuangkan dengan penuh keteguhan.
“Kami bersikeras agar kesepakatan ini murni untuk kepentingan Palestina, dan kami bersyukur atas pencapaian besar ini,” ujar Jabarin.
Sementara itu, Mohammed Abu Rabiah, salah satu tahanan yang dibebaskan, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada rakyat Gaza serta para pejuang Brigade Al-Qassam.
“Kami mengirimkan salam hormat kepada saudara-saudara kami di Gaza, kepada Brigade Al-Qassam, dan kepada para pemimpin syahid, Yahya Sinwar dan Ismail Haniyah. Kami tidak akan pernah melupakan jasa besar ini,” katanya.
(Samirmusa/arrahmah.id)