KIEV (Arrahmah.id) — Ramzan Kadyrov, pemimpin Chechnya sekaligus sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin, mengaku mendatangi Ukraina untuk bertemu pasukannya yang menyerang Kiev.
Hal tersebut disampaikan Kadyrov dalam sebuah video di Telegram dan ditayangkan oleh saluran televisi Chechnya pada Ahad (13/3/2022).
Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen apakah dia masih berada di Ukraina atau telah mengunjungi negara tersebut selama konflik.
Reuters melaporkan, video tersebut menunjukkan Kadyrov di ruang gelap berdiskusi dengan pasukan Chechnya. Mereka berdiskusi tentang operasi militer yang mereka katakan terjadi sekitar 7 kilometer dari ibu kota Ukraina.
Unggahan itu tidak menjelaskan di mana atau kapan pertemuan itu berlangsung.
Kemudian, Kadyrov mengolok-olok unggahan lain yang meragukan apakah dia benar-benar melakukan perjalanan ke wilayah Kiev.
Kadyrov, yang sering menggambarkan dirinya sebagai “prajurit” Putin, mengunggah sejumlah video pasukan Chechnya bersenjata lengkap di wilayah Kiev sebagai bagian dari pasukan invasi Rusia.
Dia telah berulang kali dituduh oleh Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa melakukan pelanggaran hak asasi manusia. Namun, tudingan tersebut dibantahnya.
Sejak Uni Soviet runtuh pada 1991, Rusia berperang dua kali dengan mujahidin di Chechnya, wilayah berpenduduk mayoritas Muslim di wilayah selatan. Namun, pasca terjadi perpecahan di tubuh mujahidin Chechnya, akhirnya wilayah tersebut bersedia di bawah kekuasaan Rusia dengan syarat memiliki otonomi khusus.
Sejak saat itu, Rusia menggelontorkan uang dalam jumlah besar ke wilayah itu untuk membangunnya kembali dan memberi Kadyrov otonomi yang luas serta memerangi mujahidin yang ingin mendirikan Chechnya merdeka lagi. (hanoum/arrahmah.id)