PRAHA (Arrahmah.com) – Presiden Ceko Milos Zeman, yang terkenal karena retorika anti-pengungsi, pada Jum’at (12/2/2016) menyerukan untuk mendeportasi pengungsi di tengah apa yang ia sebut sebagai “kegagalan lengkap” Uni Eropa dalam mengatasi krisis pengungsi.
Politikus dari sayap kiri berusia 71 tahun itu telah berulang kali bersuara menentang gelombang kedatangan pengungsi di Eropa dan bahkan menghadiri unjuk rasa menentang pengungsi dan Islam yang diselenggarakan oleh gerakan ‘Bloc Against Islam’ tahun lalu.
“Uni Eropa telah benar-benar gagal untuk mengatasi krisis migrasi,” ungkap Zeman dalam pertemuan sosial demokrat di ibukota Slovakia Bratislava, sebagaimana dilansir oleh World Bulletin, Jum’at (12/2/2016).
Dia menegaskan bahwa satu-satunya solusi untuk krisis pengungsi adalah mendeportasi migran.
Zeman juga menambahkan bahwa negaranya akan menyambut semua pengungsi yang bersedia untuk brintegrasi tetapi “pengungsi Islam tidak mungkin berintegrasi dan mengasimilasi ke dalam budaya Eropa,” mengulangi pendapat kontroversialnya yang pertama kali ditayangkan bulan lalu.
“Kebenaran politik adalah sinonim untuk kebohongan.”
Akhir tahun lalu, Zeman menyebut lonjakan jumlah pengungsi adalah “invasi terorganisir” Eropa dan mendesak orang-orang muda Irak dan Suriah untuk “mengangkat senjata” melawan kelompok ISIS bukannya melarikan diri.
Survei menunjukkan bahwa kebanyakan orang Ceko percaya bahwa negara-negara Uni Eropa dan NATO tidak seharusnya menerima pengungsi dari negara-negara yang dilanda perang.
Tapi beberapa pencari suaka telah memilih untuk tinggal di Republik Ceko, dan di Polandia serta Slovakia, sementara Hungaria pada tahun lalu telah membangun pagar di perbatasannya untuk mengalihkan gelombang pengungsi dari Balkan barat menuju negara anggota Uni Eropa yang kaya seperti Jerman.
(ameera/arrahmah.com)