LEBANON (Arrahmah.com) – Pemimpin Brigade Abdullah Azzam, sebuah kelompok jihad yang berafiliasi dengan Al-Qaeda, telah menyerukan kaum Sunni di Lebanon untuk melawan Hizbullata, organisasi teroris yang didukung Syiah Iran.
Sirajeddine Zurayqat yang dikabarkan ditunjuk sebagai Amir Brigade Abdullah Azzam yang baru, menyerukan serangan melawan Hizullata dalam serangkaian posting melalui akun Twitter resminya pada Senin (13/10/2014). Tweet-tweet tersebut juga telah dikumpulkan menjadi satu pernyataan dari pemimpin Brigade Abdullah Azzam.
Zurayqat menyeru kepada “para pemuda kami di Tripoli,” dan mengatakan mereka harus menyerang anggota dan posisi Hizbullata. Hizbullata adalah dalang di balik tentara dan dinas keamanan Lebanon, tulis Zurayqat, dan Hizbullata telah membuat pemerintah melawan bangsa Sunni.
“Oleh karena itu, serang dalangnya dan tidak disibukkan dengan bonekanya. Jika kepala rusak, tangan menjadi lumpuh,” Zurayqat berpendapat dalam tweet diterjemahkan oleh Daily Star. “Kalian harus [menyerang] pusat, pos pemeriksaan, jalur pasokan, pemimpin dan anggota [Hizbullata] di seluruh Lebanon.”
Pemimpin Brigade Abdullah Azzam juga berpendapat bahwa Hizbullata telah menjadi penjaga setia “Israel” sejak tahun 1996. Zurayqat mengatakan, Hizbullata telah memberikan legitimasi internasional untuk eksistensi “Israel”.
Seruan Zurayqat ini dimaksudkan untuk mendobrak persepsi publik yang mengklaim bahwa Hizbullata sebagai kekuatan tempur anti-Israel yang efektif.
Brigade Abdullah Azzam dan kelompok Al-Qaeda lainnya juga telah menyatakan bertanggung jawab atas sejumlah serangan di “Israel”.
Seruan Zurayqat untuk melawan Hizbullata juga sejalan dengan perlawanan terhadap Iran yang dilancarkan oleh Jabhah Nushrah, cabang resmi Al-Qaeda di Suriah. Jabhah Nushrah beroperasi di Lebanon dan telah menyeru kaum Sunni di negara itu untuk bangkit melawan pemerintah Lebanon, Hizbullata dan para pendukung Iran mereka.
Mujahidin Suriah telah berjuang melawan pasukan Lebanon dan Hizbullata. Pada bulan Agustus, Jabhah Nushrah menawan sejumlah tentara Lebanon, mengeksekusi beberapa dari mereka setelah negosiasi untuk membebaskan mereka terhenti. Jabhah Nushrah menyalahkan Hizbullata dan Iran atas kegagalan untuk mencapai kesepakatan yang akan membebaskan para tawanan. Jabhah Nushrah juga telah menggunakan tawanan dalam video mereka untuk meluruskan opini publik di Lebanon terkait pemerintah dan Hizbullata.
Pada bulan September, Zurayqat membahas para tawanan Lebanon dalam sebuah rekaman audio yang dirilis secara online. Dia menyalahkan mereka yang bergabung dengan Tentara Lebanon, mengatakan “jika kalian melawan kaum Sunni, maka tidak ada yang lain di antara kalian dan kami kecuali pedang.” Menurut Al Akhbar, Zurayqat menegaskan, “Mujahidin mengambil alih Irak dalam beberapa hari dan pada hari-hari itu mereka bisa berada di pusat kota Beirut juga.”
Brigade Abdullah Azzam telah melakukan serangan terhadap kepentingan Iran di Lebanon. Pada November 2013, kelompok ini menyatakan bertanggung jawab atas serangan istisyadiyah kembar di luar Kedutaan Besar Iran di Beirut. Hampir dua lusin orang, termasuk atase kebudayaan Iran, tewas dan lebih dari 150 lainnya luka-luka dalam ledakan itu.
(banan/arrahmah.com)