SINAI (Arrahmah.com) – Shadi al-Menei, seorang pemimpin Mujahidin di Semenanjung Sinai Mesir, syahid (inshaa Allah) pada Jumat (23/5/2014) oleh para penyerang tak dikenal, sumber keamanan mengatakan kepada Reuters, beberapa hari sebelum Mesir memilih presiden baru.
Mesir meluncurkan kampanye luas untuk melawan terhadap Mujahidin di Sinai setelah mereka meningkatkan serangan terhadap polisi dan sasaran militer setelah penggulingan Presiden Mohamed Mursi terpilih, kata seorang pendukung Mursi Juli lalu.
Sumber keamanan mengatakan al-Menei dan lima orang lainnya gugur dalam baku tembak saat berjalan di Maghara di pusat Sinai.
Al-Menei adalah kepala Anshar Bait Al-Maqdis, atau Pembela Palestina, yang membela Islam dari kekejaman pasukan rezim di Mesir.
Sebuah pernyataan di halaman Facebook resmi juru bicara militer mengatakan tentara rezim telah melakukan operasi yang mengakibatkan pembunuhan enam “unsur pidana sangat berbahaya” pada Kamis (22/5). Mereka tidak menyebut nama Menei dan tidak jelas apakah pernyataan itu mengacu pada insiden yang sama.
Secara terpisah, seorang petugas keamanan ditembak oleh orang bersenjata tak dikenal di sebuah pos pemeriksaan keamanan di kota Sinai Utara Rafah, dekat perbatasan dengan Israel, kantor berita rezim MENA melaporkan Jumat pagi (23/5).
Di Fayoum, sebelah barat daya Kairo, terdapat satu orang korban jiwa dan tiga lainnya luka-luka pada bentrokan antara pasukan keamanan dan pendukung Ikhwanul Muslimin, sumber medis mengatakan kepada Reuters.
Mesir bersiap-siap untuk pemilihan umum pekan depan di mana mantan panglima militer dzolim dan kandidat presiden Abdel Fattah al – Sisi, yang memimpin penggulingan Mursi, secara luas diperkirakan akan menang.
(adibahasan/arrahmah.com)