DHAKA (Arrahmah.com) – Regulator telekomunikasi Bangladesh telah memerintahkan operator seluler untuk menutup layanan internet seluler berkecepatan tinggi hingga tengah malam Ahad (30/12/2018), hari pemilihan nasional.
Langkah tersebut segera diberlakukan, ujar juru bicara Komisi Regulator Telekomunikasi Bangladesh pada Sabtu (29/12) seperti dilaporkan Al Jazeera.
“Keputusan telah diambil untuk mencegah rumor dan propaganda seputar pemungutan suara,” ujar Zakir Hussein Khan.
Saat rakyat Bangladesh bersiap untuk pemilihan parlemen hari ini (30/12), ada kekhawatiran bahwa kekerasan dan intimidasi dapat membuat banyak pemilih menjauh.
Masa jabatan Perdana Menteri Sheikh Hasina yang telah berlangsung satu dekade, yang partai berkuasanya berharap untuk tetap mempertahankan kekuasaan dalam pemilihan kali ini, telah dinodai dengan penangkapan massal dan penahanan aktivis dan kritikus, penghilangan paksa dan pembunuhan di luar proses hukum.
Partai Nasionalis Bangladesh (BNP) memimpin kampanye untuk penempatan lebih dari 600.000 tentara, patroli perbatasan, petugas paramiliter dan polisi yang telah menyebar ke seluruh negeri sebelum pemilihan.
Juru bicara RAB, pasukan keamanan elit Bangladesh, mengatakan pada Sabtu (29/12), mereka telah menangkap delapan orang dengan tuduhan menyebarkan desas-desus di media sosial sebelum pemilihan. (haninmazaya/arrahmah.com)