IDLIB (Arrahmah.com) – Pemerintahan sementara kelompok perlawanan Suriah yang dimotori Hai’ah Tahrir Syam (HTS) mengeluarkan keputusan yang memerintahkan penutupan semua toko senjata di wilayahnya.
Hal tersebut didiga dipicu karena kerap terjadi ledakan berulang di beberapa toko yang sebagian besar menyebabkan korban warga sipil.
Melalui pernyataan resminya dilansir Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) pada Senin (25/1/2021), “Pemerintah Keselamatan” meminta pemilik gudang toko senjata untuk memeriksa kembali protap keamanan tokonya yang berada kota Idlib.
Sebelumnya pada 18 Januari, SOHR mencatat telah tewas seorang milisi asal Belanda yang terkena ledakan di sebuah toko senjata di kota Idlib. Dalam kejadian tersebut, tiga orang dinyatakan tewas, yaitu pemilik toko dan dua orang milisi asal Uzbek dan Belanda.
Ledakan dipicu setelah ketiga orang korban mencoba membongkar ranjau darat di dalam toko yang berada di Jalan Al Jalaa, Idlib. Tak elak dua orang warga sipil ikut terluka akibat insiden itu. Beberapa bulan sebelumnya, empat orang sempat dikabarkan terluka akibat ledakan di depan sebuah toko senjata di kota Ma’rat Misrin, Idlib.
(Hanoum/Arrahmah.com)