TEL AVIV (Arrahmah.id) – Partai Buruh “Israel” mengatakan pada Rabu (17/1/2024) bahwa mereka akan mengajukan proposal ke Knesset (parlemen) untuk mosi tidak percaya pada pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu karena ketidakmampuannya mengembalikan tawanan yang ditahan di Gaza.
“103 hari Negara “Israel” terpecah antara “Israel” dan Gaza. Dan pemerintah tidak peduli sama sekali,” kata partai tersebut dalam sebuah pernyataan di X.
“Mereka tidak punya waktu. Kita tidak punya waktu. Dan tidak ada kepercayaan pada pemerintah yang tidak melakukan segalanya untuk mengembalikan mereka,” katanya, seraya menambahkan bahwa pemerintah “yang tidak dapat dipercaya, maka harus digulingkan.”
Partai Buruh, yang dipimpin oleh mantan Menteri Transportasi Merav Michaeli, memperoleh empat kursi di Knesset yang beranggotakan 120 orang pada pemilu terakhir.
Pencabutan kepercayaan memerlukan setidaknya 61 anggota parlemen untuk memberikan suara mendukung proposal Partai Buruh.
Pemerintahan yang dipimpin Netanyahu memiliki mayoritas 64 kursi, sehingga kecil kemungkinan proposal tersebut akan disetujui.
Hamas diyakini menahan hampir 140 tawanan perang di Gaza, dan telah berulang kali menyatakan bahwa syarat untuk mengembalikan para tawanan adalah gencatan senjata permanen dan pembebasan seluruh tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara “Israel”.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 24.620 warga Palestina telah syahid, dan 61.830 lainnya terluka dalam genosida “Israel” yang sedang berlangsung di Gaza sejak 7 Oktober.
Perkiraan Palestina dan internasional menyebutkan bahwa mayoritas dari mereka yang terbunuh dan terluka adalah perempuan dan anak-anak. (zarahamala/arrahmah.id)