SANAA (Arrahmah.com) – Pemerintah Yaman pada Senin (11/1/2021) menyambut baik keputusan pemerintah Amerika Serikat untuk mengklasifikasikan milisi Houtsi sebagai organisasi teroris asing.
Amerika Serikat akan menunjuk pemberontak Houtsi Yaman sebagai kelompok teroris, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan Minggu (10/1), sebuah langkah akhir yang dikhawatirkan kelompok donor akan memperburuk krisis kemanusiaan.
Dengan hanya 10 hari tersisa sebelum Presiden terpilih Joe Biden menjabat, tindakan tersebut dapat mempersulit upaya pemerintah baru untuk memulai kembali diplomasi dengan Iran, yang memiliki hubungan dengan Houtsi, dan untuk menilai kembali hubungan AS dengan Arab Saudi.
Kementerian Luar Negeri dan Urusan Ekspatriat mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada Kantor Berita Yaman Saba, bahwa setelah enam tahun perang dan penerapan berbagai sanksi terhadap individu, pemerintah percaya bahwa upaya untuk mengintensifkan semua tekanan politik dan hukum terhadap Houtsi harus terus berlanjut demi mencapai solusi konflik.
“Houtsi pantas diklasifikasikan sebagai organisasi teroris asing tidak hanya karena tindakan teroris mereka, tetapi juga atas upaya permanen mereka untuk memperpanjang konflik dan menyebabkan bencana kemanusiaan terburuk di dunia,” kata kementerian itu.
Kementerian menyatakan bahwa Houtsi terus melakukan “pelanggaran berat” terhadap hak asasi manusia dan hukum humaniter internasional, termasuk pemboman rumah dan tempat ibadah, penganiayaan terhadap agama minoritas, penangkapan, dan penyiksaan jurnalis dan aktivis politik, pengepungan kota, dan penanaman tambang di darat dan laut.
“Ketergantungan utama pada agenda subversif Iran di kawasan” Houtsi merusak proses politik di Yaman, klaim kementerian itu.
Dukungan ideologis, keuangan, militer, dan teknis Iran untuk Houtsi memungkinkan milisi untuk terlibat dalam tindakan teroris yang sembrono, kata kementerian itu.
Pemerintah Yaman menganggap Houtsi bertanggung jawab atas serangan di Bandara Aden pada 30 Desember tahun lalu, yang menewaskan dan melukai puluhan jiwa. (Althaf/arrahmah.com)