SANA’A (Arrahmah.com) – Pemerintah Yaman yang didukung Saudi pada Sabtu (20/2/2021) menuduh pemberontak Syiah Houtsi menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia dalam serangan baru mereka terhadap pijakan utama terakhirnya di utara.
Awal bulan ini, pemberontak yang didukung Iran melanjutkan upaya untuk merebut kota Marib, 120 kilometer (75 mil) dari timur ibu kota yang dikuasai pemberontak.
Kota itu terletak dekat dengan beberapa ladang minyak terkaya Yaman dan penangkapannya akan menjadi hadiah utama bagi Houtsi, lansir AFP.
Namun pertempuran tersebut telah menimbulkan kekhawatiran bagi ratusan ribu warga sipil terlantar yang berlindung di kamp-kamp di gurun yang meluas ke perbatasan Saudi.
Pejabat militer yang loyal kepada pemerintah Yaman mengatakan kepada AFP bahwa pemberontak telah menggunakan penduduk kamp Al-Zor di distrik Sirwah provinsi itu sebagai “perisai manusia” sejak mereka merebut daerah itu pekan lalu.
Para pejabat mengatakan pertempuran tidak berhenti di sana. Selama 24 jam terakhir, setidaknya 12 pasukan pemerintah dan 20 militan Syiah Houtsi tewas dalam bentrokan di utara dan barat Marib, kata mereka.
Tidak ada cara untuk secara independen memverifikasi jumlah korban tewas, tetapi jelas bahwa kedua belah pihak telah menderita banyak korban dalam pertempuran baru untuk kota itu.
Komite Palang Merah Internasional mengatakan pihaknya sangat prihatin dengan pertempuran baru-baru ini.
“ICRC mendesak semua pihak yang berkonflik untuk mengambil segala tindakan yang mungkin dilakukan untuk melindungi warga sipil, properti mereka, dan semua infrastruktur sipil penting,” katanya di Twitter.
PBB telah memperingatkan potensi bencana kemanusiaan.
“Ini menempatkan jutaan warga sipil dalam risiko, terutama saat pertempuran mencapai kamp-kamp pengungsi internal,” kata utusan PBB Martin Griffiths kepada Dewan Keamanan. (haninmazaya/arrahmah.com)