MOGADISHU (Arrahmah.com) – Menteri luar negeri Somalia menyatakan bahwa al Shabaab dan Hizbul Islam harus bertanggung jawab atas merajalelanya pertumpahan darah di negara Tanduk Afrika, Press TV melaporkan pada Kamis (18/11/2010).
“Kedua kelompok militan ini telah menolak perundingan damai yang diusulkan dalam rangka memulihkan perdamaian dan stabilitas komprehensif di seluruh negeri,” kata Mohamed Abdullahi Omar di istana kepresidenan.
“Mereka melancarkan serangan yang telah menyebabkan Somalia dalam kondisi berantakan dan banyak korban jiwa yang berjatuhan.”
Lebih dari 34 warga sipil dilaporkan tewas dan sejumlah lainnya luka-luka dalam 24 jam terakhir di beberapa lingkungan ibukota Mogadishu, Somalia.
Tujuh belas orang tewas pada hari Kamis setelah beberapa mortar mendarat di dalam dan di sekitar pasar Bakara – pasar terbesar dan tersibuk di Mogadishu.
Sementara itu, empat orang tewas seketika saat bom pinggir jalan menghantam konvoi pasukan Uni Afrika di dekat pasar Ba’ad Suq. Sepuluh orang lainnya tewas dalam bentrokan lain, Radio Garowe melaporkan.
Pertempuran berat antara pasukan pemerintah Somalia dan mujahidin Al Shabaab juga diklaim menewaskan tiga warga dan tujuh orang lainnya luka-luka di kabupaten Bondere dan Shibis, Mogadishu utara.
Dalam sebuah laporan baru-baru ini, Komite Internasional Palang Merah (ICRC) menyatakan bahwa ratusan warga sipil telah cedera dalam pertempuran di Somalia dalam beberapa bulan terakhir. (althaf/arrahmah.com)