MOGADISHU (Arrahmah.id) – Pemerintah Somalia mengklaim pada Sabtu (7/1/2023) bahwa kelompok Asy Syabaab untuk pertama kalinya meminta untuk membuka negosiasi, di tengah serangan militer yang digambarkan pemerintah sebagai “perang total”.
Tidak ada pernyataan oleh pihak Asy Syabaab.
“Asy Syabaab meminta untuk membuka negosiasi dengan pemerintah Somalia, tetapi ada dua kelompok di dalam Asy Syabaab,” klaim Wakil Menteri Pertahanan Abdifatah Kasim kepada wartawan di Mogadishu, lansir Al Araby.
“Bagian pertama adalah orang asing, dan bagian kedua adalah warga lokal Somalia. Penduduk lokal itu memiliki kesempatan untuk membuka negosiasi, tetapi orang asing yang menginvasi negara kita tidak berhak untuk berbicara. Satu-satunya pilihan adalah kembali ke tempat asal mereka.”
Wakil menteri pertahanan menambahkan bahwa “untuk warga Somalia, kami siap menerima mereka, karena mereka bersedia menyerahkan diri kepada pemerintah Somalia. Mereka harus mengikuti instruksi pemerintah, berintegrasi kembali dengan masyarakat, atau menghadapi Tentara Nasional Somalia di garis depan.”
Ini adalah pertama kalinya pemerintah federal Somalia mengatakan bahwa kelompok bersenjata itu meminta pembicaraan. Pada September, selama kunjungan AS, Presiden Hassan Sheikh Mohamud mengatakan “mereka tidak mau bernegosiasi,” sambil menekankan bahwa “kami siap untuk berbicara dengan mereka” dan telah mengirimkan pesan tentang hal itu.
Asy Syabaab berjumlah beberapa ribu pejuang, termasuk orang asing yang tidak diketahui jumlahnya, baik dari negara-negara regional seperti negara tetangga Kenya dan sekitarnya. Mereka telah melakukan beberapa serangan tingkat tinggi selama bertahun-tahun di Kenya, termasuk di ibu kota, Nairobi, dan di pangkalan militer yang digunakan oleh AS.
Asy Syabaab telah lama berupaya memberlakukan hukum Islam di Somalia dan mengupayakan penarikan pasukan asing yang beroperasi di negara Tanduk Afrika itu. Amerika Serikat memiliki kehadiran militer di Somalia untuk memerangi Asy Syabaab, bersama dengan Turki dan pasukan multinasional Uni Afrika.
Presiden Somalia setelah terpilih tahun lalu melancarkan serangan militer terhadap Asy Syabaab dengan dukungan beberapa milisi lokal yang telah mendapatkan kembali kendali atas beberapa komunitas dari Asy Syabaab. Presiden dalam pidato Tahun Baru berjanji untuk mengalahkan Asy Syabaab tahun ini. (haninmazaya/arrahmah.id)