JAKARTA (Arrahmah.com) – Pemerintah Indonesia segera mengungsikan Warga Negara Indonesia (WNI) di Libya, demikian Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, di Jakarta, Kamis (24/2/2011).
“Mengingat situasi komunikasi Indonesia dengan Tripoli tidak sama dengan di Mesir, malam ini harus kita mengonfirmasi bagaimana teknik mekanisme penyelamatan,” kata Djoko.
Ia menyampaikan dua opsi evakuasi penyelamatan oleh pemerintah. Pertama, mengevakuasi WNI menuju tempat aman seperti Jordania, kemudian menjemput mereka di Jordania untuk diangkut ke Indonesia.
“Itu apabila sudah sangat mendesak harus segera dikerjakan,” ujar Djoko.
Kedua, pemerintah mengevakuasi WNI langsung dari Libya ke Indonesia, seperti saat mengungsikan WNI di Mesir.
“Mungkin akan singgah ke Mesir atau Jeddah isi bahan bakar, ke Tripoli, Jeddah atau Kairo, lalu Tanah Air,” papar Djoko.
Untuk opsi kedua tersebut, pemerintah harus memastikan WNI yang akan dievakuasi berkumpul di bandara pada saat yang tepat. “Teknisnya, mudah-mudahan akan lebih lancar daripada saat di Mesir,” katanya.
Untuk masalah teknisnya, pemerintah kembali menunjuk Hassan Wirajuda memimpin satuan tugas evakuasi.
“Satgas yang sudah ada, satgas evakuasi Mesir, kami perluas tugasnya untuk juga menangani evakuasi di Tripoli. Sudah adanya pengalaman koordinasi internal dan pengalaman evakuasi Jakarta-Kairo dan Kairo-Jakarta lebih mempermudah daripada kami membentuk satgas baru,” kata Djoko.
Menindaklanjuti rencana evakuasi, malam ini empat pegawai Kementerian Luar Negeri akan berangkat ke Libya guna memperkuat pegawai Kedutaan Besar RI di Tripoli.
“Kemungkinan akan diperkuat dengan kedutaan terdekat, seperti dari Mesir, Tunisia, dan Jordania,” demikian Djojo. (ant/arrahmah.com)