ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Pada Minggu (26/7), Pakistan mengumumkan penahanan Maulana Sufi Muhammad, pemimpin kharismatik mujahidin di Lembah Swat. Pengumuman yang belum bisa diyakini kebenarannya ini seolah-olah ingin memperlihatkan bahwa penguasa Pakistan telah berhasil menjerat Taliban lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.
Hal ini tentu saja membuat Barat senang dan bertepuk tangan. Tetapi, para diplomat barat memperingatkan penahanan -meskipun sangat berarti- tidak boleh membuat Pakistan senang, karena menurut mereka, masih banyak sejumlah besar senior mujahidin yang masih bebas di beberapa tempat di Pakistan.
Iftikhar Hussain, menteri penerangan provinsi dalam pemerintahan di NWFP, dimana Swat berada, mengatakan dalam sebuah konferensi pers, “pemerintah sudah menangkap Maulana Sufi Muhammad. Kasus resmi untuk melawan dia akan dinyatakan segera. Dia telah membunuh banyak orang. Dan dia sedang bersiap-siap lagi untuk merencanakan hal itu.”
Beberapa pejabat di Peshawar, ibukota NWFP menambahkan informasi yang masih harus dipertanyakan kebenarannya itu bahwa dua orang anak lelaki Muhammad juga ditangkap selama operasi di luar Peshawar selama dua hari terakhir.
Penangkapan Sufi Muhammad ini dinilai tidak bisa menyelesaikan permasalahan Maulana Fazlullah, orang yang paling dicari pemerintah munafik Pakistan karena posisinya sebagai panglima penting mujahidin Taliban yang juga merupakan menantu dari Sufi Muhammad.
Islamabad mengakui bahwa Fazlullah merupakan orang yang sangat cerdas dalam mengorganisasikan aksi-aksi dan berbagai operasi mujahidin. Ia merupakan tokoh kunci dalam tubuh Taliban. Oleh karena itu, selama ini, militer boneka pemerintah terus-menerus melakukan upaya pencarian dengan menyisir hampir seluruh wilayah di barat laut Pakistan dan tidak jarang melancarkan penyerangan brutal yang ujung-ujungnya menimpa warga sipil dengan dalih menyerang mujahidin. Selain itu, militer Pakistan pun mengklaim telah membunuh lebih dari 3.000 mujahid Taliban dan hanya menderita kehilangan 166 orang tentara dari pihaknya selama beroperasi tiga bulan lalu.
Pertempuran untuk mengambil alih kontrol Swat ini menjadi pusat perhatian seluruh dunia, terutama AS. Pakistan yang merupakan sekutu terdekat Amerika Serikat, seolah-olah ingin memperlihatkan dengan maksud agar mendapatkan pujian dari tuannya (AS) bahwa pihaknya telah berhasil berupaya untuk menyelesaikan masalah Taliban yang akan mengancam pemerintahan di negara tersebut.
Awal bulan ini, pemerintah munafik Pakistan mengklaim telah membuat Fazlullah terluka karena operasi militer mereka. Namun, sayangnya berita itu hanya salah satu kebohongan yang selalu mereka buat.
“Penangkapan atau pembunuhan Fazlullah akan menjadi prestasi terbaik dalam kampanye anti-Taliban,” ujar seorang diplomat Barat di Islamabad.
Pejabat keamanan Pakistan dari Peshawar mengatakan bahwa penahanan Sufi Muhammad harus diakui sebagai tonggak bersejarah yang sangat berarti dalam kampanye kontra-Taliban.
“Peristiwa ini akan menekan banyak kemajuan dalam usaha melawan Taliban,” kata pejabat. (Althaf/cbs/alj/arrahmah.com)