MALANG ( Arrahmah.com) – Pasca banjir bandang yang menewaskan 7 orang, pemerintah Kota Batu menetapkan status tanggap darurat bencana.
Penanganan bencana sampai hari ini masih fokus pada pencarian korban yang hilang karena terseret banjir bandang.
“Status tanggap darurat berlangsung selama dua Minggu ke depan,” kata Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso, Jumat (5/11/2021), lansir Liputan6.
Untuk pusat koordinasi penanganan, ditetapkan dua posko yakni posko utama sekaligus media center di Balai Among Tani serta posko taktis penanganan di Pusdalops BPBD Kota Batu di Desa Punten yang sekaligus berfungsi pusat logistik.
Selain itu skema mitigasi bencana disiapkan dengan koordinasi antara desa. Bila di kawasan atas seperti Desa Sumberbrantas diguyur hujan lebat, diwajibkan segera menginformasikan ke seluruh desa-desa lain. Lalu diteruskan ke pengurus RT dan RW agar warga waspada.
“Radio komunitas juga harus aktif menginformasikan ini sehingga potensi bencana bisa di minimalisir,” ujar Punjul.
Sampai Jumat petang tim SAR Gabungan masih terus bekerja mencari korban yang hilang. Serta membersihkan sisa-sisa material lumpur dan kayu agar. Termasuk mengidentifikasi kebutuhan mendesak warga terdampak banjir.
“Soal kerugian masih terus didata, kami belum bisa menaksir nominalnya,” pungkasnya.
Diketahui, bencana banjir bandang yang melanda Kota Batu pada Kamis sore menyebabkan 7 orang meninggal dunia, 6 orang terluka dan 2 orang masih hilang. Serta mengakibatkan 146 orang mengungsi dari rumahnya.
(ameera/arrahmah.com)