JAKARTA (Arrahmah.com) – Pemerintah Indonesia menyediakan tiga pesawat untuk evakuasi tahap awal Warga Negara Indonesia (WNI) di Mesir. Ketiga pesawat tersebut berasal dari maskapai Garuda Indonesia, Lion Air, dan Sriwijaya Air.
Menurut Hassan, pesawat itu juga akan mengangkut berbagai jenis logistik untuk memenuhi kebutuhan hidup WNI yang masih berada di Mesir. Pemerintah menetapkan Nasr City sebagai titik temu sebelum evakuasi. Salah satu distrik di Mesir itu dipilih karena relatif dekat dengan tempat berkumpulnya WNI.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menegaskan, pesawat sudah siap berangkat untuk mengangkut WNI yang berada di Mesir. Namun, Pemerintah Indonesia masih harus berkoordinasi dengan Pemerintah Mesir untuk keperluan izin mendarat pesawat Indonesia.
Menurut Marty, keputusan pemerintah melakukan evakuasi udara berdasarkan pada situasi di Mesir yang sudah sangat membahayakan. Dia menegaskan, otoritas keamanan di Mesir saat ini adalah tentara, bukan lagi polisi.
Bahkan, katanya, pos polisi di dekat Kedutaan Besar RI di Mesir sudah dihancurkan pengunjuk rasa. Data terakhir Kemlu menyebutkan, WNI yang berada di Mesir sebanyak 6.149 orang, yang terdiri dari 4.297 mahasiswa, 1.002 tenaga kerja, dan staf KBRI beserta keluarganya. Saat ini mereka membangun komunikasi di 20 posko.
Jakarta – Kairo
Sementara itu, Direktur Operasi Garuda, Capt Ari Sapari mengatakan, saat ini pihaknya sedang mengurus perizinan untuk melakukan penerbangan langsung Jakarta-Kairo (ibukota Mesir).
“Rencananya jam 23.45 nanti pesawat akan diterbangkan langsung ke Kairo,” kata Ari Sapari di Jakarta,Senin.
Dijelaskannya, langkah Garuda tersebut dilakukan setelah pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri meminta agar Garuda ikut andil dalam misi evakuasi tersebut. Di seluruh pelosok Mesir saat ini sedang dilanda kerusuhan hebat akibat demonstrasi yang dilakukan oleh rakyatnya yang meminta agar pemimpin Hosni Mubarak turun dari jabatannya.
“Situasi dan kondisi di sana (Mesir) saat ini sangat tidak memungkinkan bagi WNI, sehingga harus ada langkah evakuasi terhadap warga Indonesia. Kami akan melakukan misi sebisa yang kami mampu,” jelas Ari.
Menurut Ari, saat ini pesawat Garuda yang sedang standby adalah Boeing 747-400, sehingga pesawat tersebut yang dipergunakan untuk evakuasi. Apakah hanya satu penerbangan? Ari mengatakan, itu tergantung dari permintaan pemerintah dan ketersediaan pesawat.
“Kalau pemerintah nantinya meminta lagi, kami akan patuh dan akan menggunakan pesawat yang tersedia,” tandasnya.
Sebelumnyam Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah memutuskan untuk mengambil langkah penyelamatan terhadap seluruh WNI dengan cara mengevakuasi mereka melalui jalur udara akibat kondisi yang semakin memburuk dan situasi politik di Mesir.
“Saya telah mengambil keputusan, dan telah memberikan instruksi, kepada jajaran pemerintah untuk dijalankan bersama, sebagai berikut: tugas pemerintah adalah untuk, satu, memberikan pengamanan, penyelamatan, dan bantuan logistik bagi WNI yang ada di Mesir. Sedangkan kedua adalah melakukan evakuasi udara dari Mesir untuk kembali ke tanah air,” tegas Presiden dalam jumpa pers usai rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden, Senin (31/1) sore, dikutip dari situs resmi Presiden RI. (hidayatullah/arrahmah.com)