ONTARIO (Arrahmah.com) – Untuk mencegah penyebaran virus corona, pemerintah Kanada menutup perbatasannya bagi semua warga negara asing. Hal ini diungkapkan oleh Perdana Menteri Justin Trudeau pada konferensi pers yang diselenggarakan pada Senin (16/3/2020).
Trudeau juga mengatakan bahwa jika seseorang memiliki gejala terkait virus corona, mereka tidak akan diizinkan masuk ke negara itu.
“Siapa pun yang memiliki gejala tidak akan bisa datang ke Kanada,” kata Trudeau, sebagaimana dilansir Anadolu Agency.
Pengecualian hanya berlaku bagi para diplomat, anggota keluarga dekat dan warga negara AS.
Kanada juga memfokuskan semua penerbangan internasional ke empat bandara dalam upaya untuk memperlambat penyebaran virus corona, kata Trudeau.
Bandara yang masih melayani penerbangan internasional terdapat di Montreal, Toronto, Calgary dan Vancouver. Pemeriksaan yang lebih ketat juga akan digunakan untuk menyaring orang-orang yang datang di bandara.
Dalam kesempatan tersebut Trudeau juga menyampaikan pesan untuk warga negara Kanada yang berada di luar negeri.
“Sudah waktunya bagimu untuk pulang,” katanya.
Perdana menteri juga mengatakan warga Kanada harus tinggal di rumah mereka kecuali untuk tugas-tugas penting seperti membeli makanan dan mendapatkan obat-obatan.
Langkah-langkah baru yang dicanangkan pemerintah tersebut bertujuan untuk memerangi pertumbuhan ganas COVID-19.
Terdata pada Senin (16/3) pagi jumlah kasus corona di Kanada meningkat menjadi 377 dari 197. Satu kematian telah dilaporkan.
Badan Layanan Perbatasan Kanada akan menyambut orang-orang yang hendak masuk ke Kanada dengan pertanyaan: “Apakah Anda saat ini batuk, sulit bernapas, atau merasa demam?”
Lebih dari 4.800 sekolah di Ontario diliburkan dalam jangka waktu yang lama, yang berdampak pada dua juta siswa ditutup untuk waktu yang lama.
Ontario, yang merupakan provinsi terpadat di Kanada, memiliki lebih dari 177 kasus yang dikonfirmasi, terbanyak dari 10 provinsi.
Ford mengatakan undang-undang baru yang akan disahkan akan menginstruksikan pengusaha untuk memberikan absensi bagi karyawan yang terkena dampak COVID-19.
Karena kurangnya peralatan pendeteksi corona, pemerintah Ontario membatasi tes corona hanya untuk kelompok yang paling rentan, seperti pekerja perawatan kesehatan yang menunjukkan gejala dan penduduk lansia yang berada di panti jompo.
Sebelumnya, Trudeau juga mengisolasi dirinya sendiri setelah istrinya dinyatakan positif terkena virus. Ia mengatakan dia tidak dites karena kurangnya peralatan medis, dia tidak ingin menggunakan peralatan untuk dirinya sendiri.
Masyarakat, yang kembali dari perjalanan internasional, juga diminta untuk menyendiri selama 14 hari.
Di Quebec, Perdana Menteri Francois Legault menyatakan bahwa bar, bioskop dan tempat-tempat umum lainnya di mana orang berkumpul harus ditutup.
Restoran dapat tetap buka, tetapi akan diinstruksikan untuk mengurangi jumlah pengunjung menjadi 50 persen dari kapasitas, imbuhnya.
Mal-mal di berbagai lokasi di Kanada mengurangi jam buka dan beberapa perusahaan seperti Nike menutup semua gerai di Kanada dan Amerika Serikat. (rafa/arrahmah.com)