YAOUNDE (Arrahmah.com) – Pemerintah Kamerun telah memerintahkan agar semua masjid dan pusat Islam ditutup di bagian utara negara Afrika barat itu, setelah terjadi peningkatan serangan bom.
“Mereka harus memiliki solusi yang lebih baik untuk masalah mereka. Mengapa pemerintah mengejar kuda yang salah?” kata Aladji Haman, (70), dari masjid pusat Maroua, dikutip Los Angeles Times, sebagaimana dilansir oleh World Bulletin, Kamis (30/7/3015).
Menyusul keputusan tersebut, Kamerun utara menutup secara sementara masjid dan sekolah Islam.
Selain penutupan masjid dan pusat Islam, para pengemis juga diperintahkan untuk mengosongkan jalan-jalan karena semua pelaku bom ‘bunuh diri’ baru-baru ini adalah anak-anak.
Gubernur Midjiyawa Bakari mengatakan bahwa aturan baru itu datang dalam menanggapi dua insiden dalam seminggu terakhir, mengacu pada dua serangan ‘bunuh diri’ oleh dua gadis yang mengakibatkan 31 orang tewas dan puluhan orang luka-luka.
Meskipun tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, pemerintah menuding bahwa pelakunya adalah ‘Boko Haram”.
Menurut Factbook CIA, Muslim membentuk sekitar 20 persen dari total penduduk Kamerun yang berjumlah sekitar 20,5 juta jiwa.
(ameera/arrahmah.com)