BERLIN (Arrahmah.id) – Pemerintah Jerman akan mengambil langkah tegas untuk memerangi Islamofobia, kata Menteri Dalam Negeri Nancy Faeser, pada Rabu (7/12/2022).
Faeser menyampaikan hal tersebut saat berpidato di acara Konferensi Islam Jerman, sebuah forum dialog antara otoritas dan perwakilan komunitas Muslim.
“Banyak orang menghadapi rasisme setiap hari di Jerman. Muslim mengalami rasisme ganda. Mereka sering menghadapi permusuhan dan penolakan sebagai penganut agama Islam, tetapi juga sebagai orang dengan latar belakang imigrasi,” katanya, seperti dilansir Anadolu Agency.
Faeser berjanji bahwa pemerintah koalisi akan mengambil langkah-langkah untuk memerangi rasisme dan Islamofobia, dan mendukung proyek untuk mempromosikan integrasi dan partisipasi yang lebih kuat dari Muslim dalam masyarakat Jerman.
Dia juga mengatakan Kementerian Dalam Negeri akan mengadopsi pendekatan baru untuk kerja Konferensi Islam Jerman, dan menganjurkan partisipasi yang lebih luas untuk memastikan bahwa itu mencerminkan keragaman Muslim di negara itu.
Sebuah negara berpenduduk lebih dari 84 juta orang, Jerman memiliki populasi Muslim terbesar kedua di Eropa Barat setelah Perancis. Ini adalah rumah bagi hampir 5 juta Muslim, menurut angka resmi.
Negara ini telah menyaksikan meningkatnya rasisme dan Islamofobia dalam beberapa tahun terakhir, dipicu oleh propaganda kelompok dan partai sayap kanan, yang mengeksploitasi krisis pengungsi dan berusaha menimbulkan ketakutan terhadap imigran.
Otoritas Jerman mencatat setidaknya 662 kejahatan kebencian Islamofobia pada tahun 2021. Lebih dari 46 masjid diserang antara Januari dan Desember tahun lalu, dan setidaknya 17 orang terluka akibat kekerasan anti-Muslim. (rafa/arrahmah.id)