JAKARTA (Arrahmah.com) – Adanya rencana pemerintah untuk melakukan penghapusan disparitas harga elpiji 12 kilogram dengan tiga kilogram dengan menggunakan harga keekonomian dianggap sebagai siasat pemerintah untuk cuci tangan soal kasus-kasus ledakan tabung elpiji.
Anggota Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi menilai, pemerintah harus membuktikan apakah banyaknya penyebab kasus ledakan elpiji lantaran pengoplosan karena adanya perbedaan harga atau faktor teknis lain.
“Pemerintah harus menunjukkan data, mana yang dominan antara penyebab ledakan elpiji, apakah karena faktor pengoplosan atau aksesoris,” paparnya saat dihubungi Republika, Jumat (6/8/2010).
Menurut Tulus, banyaknya kasus ledakan selama ini, lantaran dipicu karena banyak aksesoris elpiji yang palsu dan tidak sesuai standar. “Pemerintah jangan sampai salah mengambil kebijakan, kemudian rakyat kecil lagi yang harus menanggung akibatnya,” tegasnya. (rep/arrahmah.com)