ROMA (Arrahmah.com) – Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte pada Jumat (10/4/2020) mengumumkan perpanjangan lockdown yang diberlakukan secara nasional hingga 3 Mei, untuk memerangi wabah COVID-19 yang masih terus bertambah di negara tersebut.
Pada awalnya, lockdown yang sangat ketat, memaksa sebagian besar usaha bisnis di Italia terpaksa ditutup dan melarang orang meninggalkan rumah, akan berakhir pada 13 April.
Dalam konferensi pers yang disiarkan langsung di televisi, Conte mengatakan keputusan yang diambil sesuai dengan hasil konsultasi dengan para ilmuwan, pemimpin regional dan bisnis. Hanya beberapa kegiatan yang akan dibuka kembali mulai 14 April, termasuk toko buku dan alat tulis dan toko pakaian untuk bayi dan anak-anak.
“Ini adalah keputusan yang sulit tetapi perlu, yang mana saya bertanggung jawab penuh,” kata perdana menteri, sebagaimana dilansir Anadolu Agency.
“Kita tidak bisa merusak usaha yang telah kita lakukan sampai sekarang. Jika kita menyerah, kita berisiko harus memulai kembali dari awal,” imbuhnya.
Conte menambahkan bahwa penasihat ilmiahnya mengkonfirmasi bahwa kurva penularan virus corona telah melambat, tetapi memperingatkan bahwa risiko kenaikan kurva tersebut tetap tinggi.
Italia pada Jumat (10/4) melaporkan lebih dari 570 kematian akibat virus corona, sehingga jumlah total kematian menjadi 18.849, tertinggi di dunia.
Dia mengatakan pemerintah sudah merencanakan bagaimana menangani apa yang disebut “fase-2”, yang akan mengikuti keadaan darurat. Untuk tujuan itu, ia telah menciptakan gugus tugas khusus, yang akan diisi oleh para sosiolog, ekonom dan manajer, dan akan dipimpin oleh mantan manajer Vodafone Vittorio Colao. (rafa/arrahmah.com)