UTTAR PRADESH (Arrahmah.com) – Pemerintah India di Uttar Pradesh berusaha untuk menutup kasus para pemimpin Partai Bharatiya Janata (BJP) yang dituduh terlibat dalam kerusuhan Muzaffarnagar.
Sejak tokoh agama Hindu Yodi Adityanath berkuasa di Uttar Pradesh, dia terus berusaha untuk menghapus kasus-kasus yang didaftarkan polisi negara bagian terhadap mereka.
Ada 3 orang pemimpin BJP, yang juga merupakan anggota legislatif, yang diajukan ke pengadilan dengan tuduhan menghasut kekerasan pada bulan September 2013.
Akibat pidato di desa Nagla Mandor, lebih dari 60 orang tewas dan lebih dari 40.000 kehilangan tempat tinggal.
Pidato Sardhana MLA Sangeet Som, Thana Bhawan MLA Suresh Rana, dan Muzaffarnagar Sadar MLA Kapil Dev, serta pemimpin Hindutva, terjadi sebagai balasan atas dua pria Hindu yang telah digantung oleh massa Muslim karena membunuh seorang pemuda Muslim.
Selain pidatonya, mereka juga dituduh melanggar perintah larangan, menghalangi apparat untuk menjalankan tugasnya, dan membakar sepeda motor, menurut The Wire (24/12/2020).
Lebih dari 6.000 kasus diajukan pasca kerusuhan 2013 dan 1.480 terdakwa ditangkap karena dugaan peran mereka di dalamnya.
Dalam sebuah laporan, The Wire mencatat, pasca Adityanath berkuasa, dimulai tahun 2018, berbagai gugatan yang menyebabkan banyak muslim tewas ini terus dicabut dan penyelesaian kasus berjalan sangat lamban. (Hanoum/Arrahmah.com)