INDIA (Arrahmah.com) – Pemerintah India, yang dikuasai oleh Partai Bhartiya Janta (BPJ), berusaha mendekati Mahkamah Agung untuk meminta izin agar tanah sengketa yang berada di dekat Masjid Babri diberikan kepada Ram Janmabhoomi Nyas.
Langkah yang dilakukan BPJ ini bertujuan untuk mencari suara dalam pemilihan umum yang akan dilaksanakan dalam beberapa bulan mendatang, karena mayoritas pemilih Hindu sayap kanan mengklaim kepemilikan tanah sengketa tersebut dan berencana untuk membangun sebuah kuil di lokasi tersebut.
Mahkamah Agung India pada Ahad (27/1/2019) menunda persidangan kasus ini karena Hakim S A Bobde, salah satu dari lima hakim, tidak dapat hadir pada tanggal persidangan.
Harian lokal Indian Express melaporkan bahwa Ram Janmabhoomi Nyas, seorang yang beragama Hindu, mangklaim telah membeli tanah tersebut.
Langkah yang dilakukan BPJ mendapat kecaman keras dari para pemimpin Muslim di India.
“Ini adalah upaya BJP untuk menunjukkan kepada pemilih mereka bahwa BPJ akan melakukan apapun untuk mereka (termasuk membangun kuil). BJP melakukan ini karena pemilihan umum yang akan datang,” ungkapTasleem Rahmani, kepala Dewan Politik Muslim yang berbasis di New Delhi, kepada Anadolu Agency.
Pada bulan Desember 1992, ummat Hindu berkumpul di tanah yang disengketakan dan menghancurkan masjid abad ke-16 yang dinamai Kaisar Mughal “Masjid Babri”. Kejadian tersebut memicu kerusuhan nasional yang menewaskan sekitar 2.000 orang.
Perselisihan antara penganut Hindu dan Muslim yang terjadi selama bertahun-tahun di India telah merenggut nyawa ribuan orang.
Ummat Islam menuntut dibangun masjid baru di lokasi itu, sementara ummat Hindu mengklaim bahwa inilah tempat kelahiran dewa Ram dan menuntut dibangun sebuah kuil di lokasi itu.
Kasus perselisihan ini telah diproses di pengadilan India selama bertahun-tahun tanpa ada putusan yang jelas. (Rafa/arrahmah.com)