KABUL (Arrahmah.com) – Menyambut pemilihan presiden yang selama ini disakralkan dalam demokrasi di negeri-negeri Muslim, pemerintah Afghan mengklaim telah membuat kesepakatan untuk melakukan gencatan senjata dengan mujahidin Taliban di provinsi Badghis.
Selama tiga minggu melakukan pembicaraan, menurut mereka, kesepakatan diambil dengan intervensi para pemimpin suku di sebagian kecil wilayah provinsi Badgish, dimana para mujahidin melakukan penyerangan meningkat tajam dan ribuan pasukan pemerintah diturunkan untuk melakukan ‘pengamanan’ untuk pemilihan 20 Agustus mendatang.
“Sejak Sabtu, gencatan senjata telah dilaksanakan di distrik Bala Murghab di provinsi Badghis melalui upaya dan mediasi dari berbagai pemimpin suku dan orang-orang berpengaruh di provinsi tersebut,” kata juru bicara Presiden Hamid Karzai Selasa (28/7) kemarin.
Siamak Herawi mengatakan negosiasi berlangsung selama 20 hari dan menghasilkan kesepakatan gencatan senjata yang ditandatangani dari kedua belah pihak pada Sabtu (25/7), yang mereka klaim bahwa Taliban mundur dari tiga distrik.
Namun, sejauh ini, klaim tersebut, belum bisa dibuktikan kebenarannya. Pemerintah hanya menyatakan hal tersebut secara sepihak, tanpa memberikan bukti-bukti yang pasti. Dan pihak mujahidin Taliban sendiri belum memberikan konfirmasi mengenai gencatan senjata yang digembar-gemborkan para penguasa munafik Afghanistan ini. (Althaf/arrahmah.com)