DOHA (Arrahmah.com) – Dalam perkembangan terobosan, pemerintah Afghanistan dan Taliban mengkonfirmasi pada Rabu (2/12/2020) bahwa mereka telah menyetujui prosedur pembicaraan intra-Afghanistan.
Kedua belah pihak mengumumkan kesepakatan tonggak sejarah baru tersebut melalui Twitter yang ditulis dengan bahasa Pashto, Dari, Arab, dan Inggris dari tempat pembicaraan di Doha, Qatar.
“Semua prosedur, termasuk pembukaan Negosiasi Intra-Afghan telah diselesaikan dan mulai sekarang, negosiasi akan dimulai sesuai dengan agenda yang telah disepakati,” tulis Mohammad Naeem, juru bicara kantor Taliban di Qatar, dan Nader Nadery, anggota tim negosiasi Republik Islam Afghanistan.
“Negosiasi kedua belah pihak saat ini menunjukkan bahwa ada kemauan dia antara warga Afghanistan untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan, dan kedua belah pihak berkomitmen untuk melanjutkan upaya tulus mereka hingga tercapainya perdamaian yang berkelanjutan di Afghanistan,” bunyi pernyataan resmi, yang dikeluarkan oleh kedua belah pihak.
Presiden Afghanistan Mohammad Ashraf Ghani juga menyambut baik terobosan tersebut. Menurutnya, itu adalah kemajuan yang mengakui keinginan rakyat Afghanistan untuk memastikan tercapainya kesepakatan gencatan senjata yang akan menghasilkan perdamaian abadi.
Perantara perdamaian pemerintah Afghanistan, Abdullah Abdullah, juga memuji tercapainya kesepakatan tersebut.
“Saya menyambut langkah besar yang diambil di #Doha hari ini untuk menyetujui kerangka prosedural yang membuka jalan diskusi tentang agenda perdamaian. Saya berterimakasih kepada tim negosiasi Republik, semua fasilitator dan tuan rumah #Qatar atas dukungan mereka yang sangat berharga,” tulis Abdullah, Kepala Dewan Tinggi Rekonsiliasi, dalam Twitternya, sebagaimana dilansir Anadolu Agency.
Ini adalah perkembangan besar pertama, sejak peluncuran pembicaraan intra-Afghanistan, antara pemerintah Kabul dan Taliban di ibukota Qatar, Doha pada 13 September 2020.
Abdullah baru-baru ini mengunjungi Turki, Pakistan, India, Iran, and Uzbekistan untuk melobi proses perdamaian di negara yang dilanda perang tersebut. (rafa/arrahmah.com)