GUWAHATI (Arrahmah.com) – Innalillahi pembunuhan Muslim terjadi lagi di Assam, timur laut India, lima Muslim meninggal setelah diserang oleh sekelompok ekstrimis bersenjata etnis Hindu Bodo, menurut laporan polisi setempat.
“Sekelompok dari 7 warga desa Muslim di dua kendaraan yang sedang dalam perjalanan pulang dari sebuah kamp bantuan, mereka diserang,” kata Sanjti Krishna, seorang kepala polisi di barat distrik Chirang, negara bagian Assam, dikutip AFP, Ahad (26/8/2012).
Lima dari mereka ditemukan ditemukan meninggal di dekat desa Choudhurypara, sekitar 220 km dari kota Guwahati, kota terbesar di Assam, sementara polisi sedang berusaha menemukan dua lainnya yang belum diketahui kondisinya.
Sekelompok Muslim tersebut nampaknya hendak pulang ke desa mereka setelah beberapa hari tidak ada kerusuha di daerah tersebut dan memberanikan diri untuk keluar pada hari Sabtu (25/8) dari kamp bantuan yang dijaga pemerintah.
Dalam insiden terpisah pada hari Ahad, empat warga Muslim mengalami luka-luka akibat serangan warga Hindu dari suku Bodo di Kokrajhar.
Perkiraan saat ini melaporkan bahwa sekitar 80-90 orang telah tewas dan 400.000 orang telah mengungsi dari kedua kubu tersebut, kebanyakan korban adalah Muslim, di kamp-kamp pengungsian yang berada di barat distrik Chirang, Kokrajhar, Dhubri dan Baksa.
Hampir sama dengan isu Muslim Rohingya di Myanmar, Muslim di Assam ini dianggap ilegal keturunan Bengali (Bangladesh) oleh warga Hindu Bodo setempat.
Sementara itu pemerintah India telah menekan media-media elektronik untuk menghapus konten yang dianggap “menghasut” dan “berbahaya” terkait kerusuhan antara entis Muslim dan Hindu Bodo, menyusul menyebarnya rumor, yang belum bisa diverifikasi, bahwa Muslim mengancam akan menyerang para imigran dari Assam yang berada di seluruh India, sehingga membuat para imigran itu ketakutan. (siraaj/arrahmah.com)