WASHINGTON (Arrahmah.com) – Seorang anggota tim pembunuhan Saudi menelepon atasannya tak lama setelah Jamal Khashoggi dibunuh dan mengatakan kepadanya “beri tahu bos anda, misi mereka telah selesai”, New York Times melaporkan kemarin (12/11/2018).
Mengutip tiga orang yang akrab dengan rekaman pembunuhan Khashoggi yang dikumpulkan oleh intelijen Turki, surat kabar itu mengatakan, pejabat AS yakin bahwa “bos” yang disebut dalam percakapan tersebut mengacu pada Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Para pejabat intelijen AS melihat rekaman itu sebagai beberapa bukti terkuat yang mengaitkan bin Salman dengan pembunuhan itu.
Maher Abdulaziz Mutreb, salah satu dari 15 orang Saudi yang dikirim ke Istanbul untuk menargetkan Khashoggi, membuat panggilan telepon dan berbicara dalam bahasa Arab, kata sumber kepada New York Times. Mutreb adalah seorang petugas keamanan yang sering bepergian dengan putra mahkota.
Para perwira intelijen Turki mengatakan kepada pejabat AS mereka percaya bahwa panggilan itu dilakukan kepada salah satu pembantu dekat Bin Salman.
“Misi telah selesai,” kata Mutreb kepada sang ajudan, meskipun surat kabar itu mencatat terjemahan yang mungkin sedikit berbeda.
Para pejabat Turki mengatakan rekaman audio tidak secara konklusif melibatkan bin Salman, tetapi para analis mengatakan rekaman itu adalah petunjuk penting.
“Panggilan telepon seperti itu hampir sama dengan bukti konkrit yang akan Anda dapatkan,” kata Bruce Riedel, mantan perwira CIA di Brookings Institution, seperti dikutip harian tersebut. “Itu bukti yang cukup kuat.”
Para pejabat Saudi membantah putra mahkota “memiliki pengetahuan apa pun” tentang pembunuhan Khashoggi.
Mengacu pada instruksi Muthreb untuk “memberi tahu bos anda”, sebuah pernyataan Saudi mengatakan Turki “mengizinkan dinas intelijen kami untuk mendengar rekaman, dan tidak ada waktu untuk merujuk pada ungkapan yang disebutkan dalam rekaman”, lanjut New York Times.
Khashoggi – seorang penulis Saudi, warga AS dan kolumnis Washington Post – memasuki konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober untuk mendapatkan dokumen yang menyatakan bahwa dia menceraikan mantan istrinya sehingga dia dapat menikah lagi.
Keberadaan jasad Khashoggi masih belum diketahui.
Setelah berminggu-minggu penyangkalan berulang bahwa pembunuhan tersebut ada hubungannya dengan hilangnya Khashoggi, negara petro dolar itu akhirnya mengakui bahwa pembunuhan tersebut direncanakan. (Althaf/arrahmah.com)