Posting terakhir Angela Keaton mengenai kondisi warga sipil di tempat yang dilanda perang, patut dihargai. Perang menjadi sulit dalam pendiriannya ketika disajikan video anak-anak Irak yang terluka. Baginya, tema nasionalisme terlalu salah.
Ia berfikir bahwa kekuatan video memiliki efek yang besar dan ia kini melakukannya dalam perang di Afghanistan untuk efek yang sama, seperti yang tertulis dalam sebuah artikel di situs antiwar.com. Korban sipil di Afghanistan telah meningkat tajam pada tahun 2011.
Dalam sebuah serangan di bulan Juli, 14 sipil meninggal dunia, 8 diantaranya adalah anak-anak. Di bulan Mei, tentara AS membunuh seorang gadis berusia 12 tahun dalam serangan malam hari. Pada bulan Maret, sembilan anak laki-laki yang tengah mengumpulkan kayu bakar di bagian timur Afghanistan, dibombardir dalam serangan udara AS.
Salibis AS yang mendukung milisi bayaran Afghan, baru-baru ini memukul anak-anak, mencabut kuku kaki-kaki seorang bocah laki-laki serta segerombolan salibis memperkosa anak laki-laki berusia 13 tahun. Di bulan Februari tahun lalu, sebuah serangan malam hari yang dilancarkan oleh salibis AS, menewaskan seorang remaja putri dan dua wanita yang tengah mengandung. Di bulan September tahun lalu, serangan helikopter salibis NATO menewaskan tujuh sipil, empat diantaranya adalah anak-anak.
Laporan PBB di tahun lalu menemukan bahwa sedikitnya 350 anak Afghan telah menjadi korban kebiadaban tentara salibis di tahun 2009 saja.
Dalam video lain yang terjadi di tahun 2008, Guardian mencakup berbagai insiden kekejaman terhadap warga sipil Afghanistan oleh pasukan koalisi. Berikut adalah kutipan dari salah seorang yang diwawancarai di dalam video :
“Kami berjalan, aku memegang tangan cucuku, kemudian ada suara keras dan semuanya menjadi putih ketika aku membuka mata. Semua orang berteriak. Aku berbaring beberapa meter dari jarak sebelumnya, aku masih memegang tangan cucuku, tapi sisanya telah pergi, aku memandang sekeliling dan melihat potongan tubuh di mana-mana.”
Namun Barack Obama dan para anteknya di Kongres bisa berbicara mengenai perang Afghanistan merupakan layanan luar biasa tentara Amerika, berbohong mengenai keamanan Afghaistan dan tanggal sewenang-wenang yang menyesatkan yang diumumkan terkait penarikan pasukan Amerika. Kebohongan, tak berguna dan tanpa tujuan dari perang terus berlanjut tanpa ada perhatian yang dibayarkan terhadap anak-anak. (haninmazaya/arrahmah.com)