AL BAB (Arrahmah.com) – Dua puluh sembilan orang tewas pada Selasa (24/11/2020) oleh bahan peledak dalam tiga insiden terpisah di beberapa bagian Suriah utara di sepanjang perbatasan dengan Turki, menurut laporan kelompok pemantau.
Tidak ada hubungan langsung antara dua pemboman mobil di dekat Al-Bab dan di Afrin yang menewaskan total delapan orang, atau insiden yang merenggut 21 nyawa di sebuah ladang ranjau.
Dalam insiden pertama, bahan peledak yang ditanam di dalam mobil seorang kepala polisi di pinggiran Al-Bab meledak dan menewaskan dirinya dan dua polisi lainnya serta dua warga sipil, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR).
Sembilan belas orang terluka, SOHR menambahkan.
Seorang fotografer AFP melihat bangkai kendaraan yang hangus dan hancur di lokasi ledakan.
Di kota Afrin, sebuah bom mobil meledak di dekat sebuah toko roti, menewaskan tiga orang dan melukai 16 lainnya.
Tidak ada klaim tanggung jawab langsung atas kedua ledakan itu.
Ada serangkaian serangan di Al-Bab sejak direbut oleh pasukan Turki dari ISIS pada 2017.
Beberapa serangan juga menghantam Afrin, yang direbut Turki dan proksi Suriahnya dari pejuang Kurdi pada 2018.
Di tempat lain di Suriah utara, sekelompok pejuang pro-Turki tewas di dekat kota Ain Issa ketika mereka berjalan ke ladang ranjau yang diletakkan oleh pasukan pimpinan Kurdi, lanjut laporan kelompok pemantau yang berbasis di Inggris tersebut.
Perang Suriah telah berkembang menjadi konflik kompleks yang melibatkan kekuatan dunia dan Jihadi sejak dimulai dengan penindasan protes anti-pemerintah pada tahun 2011.
Di utara negara itu, Turki dan proksi Suriahnya mengendalikan beberapa kantong wilayah menyusul tiga serangan militer sejak 2016 terhadap kelompok ISIS dan pejuang Kurdi.(haninmazaya/arrahmah.com)