LONDON (Arrahmah.com) – Negara-negara yang berpengaruh di dunia tengah mempersiapkan diri untuk melakukan pertemuan di London untuk membicarakan “masa depan” Afghanistan dan jalan untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung lebih dari delapan tahun.
Pejabat dari 60 negara akan terbang ke Inggris pada untuk melakukan konferensi satu hari untuk mendiskusikan strategi “menstabilisasi” Afghanistan.
Hamid Karzai, Presiden munafik Afghanistan sangat senang dengan diadakannya pertemuan ini dan akan menggunakan konferensi tersebut untuk merebut hati negara-negara berpengaruh agar mendukung rencananya yang ingin “membeli” pejuang Taliban dengan uang dan pekerjaan agar mereka mau meletakkan senjata mereka dan berada di sisi pemerintah.
Rencana tersebut disambut baik oleh negara-negara Barat yang siap memberikan bantuan sebesar satu milyar dollar untuk menawarkan uang, pekerjaan dan hal lain untuk para Taliban (moderat-red) dan kelompok bersenjata lainnya.
Zalmay Rasoul, Menteri Luar Negeri Afghan mengatakan program tersebut menargetkan para pejuang Taliban yang telah “lelah” melakukan peperangan.
“Setiap peperangan pasti akan berakhir suatu saat nanti, dan kami menargetkan orang-orang yang telah lelah berperang,” ujarnya seperti yang dilansir AP.
Imarah Islam Afghanistan Menolak
Mujahidin Imarah Islam Afghanistan telah menolak secara tegas rencana tersebut. Dalam sebuah statemen yang dipublikasikan pada Rabu (27/1), mereka mengatakan bahwa pejuangnya tidak akan tergoda dengan uang dan hal-hal duniawi semacamnya dan akan terus berjuang hingga tentara pendudukan mengangkat kakinya dari Afghanistan.
“Konferensi London pada faktanya bertujuan untuk memperpanjang invasi di Afghanistan, mereka hanya membuang waktu,” ujar statemen mujahidin.
Amir Imarah Islam Afghanistan, Mullah Muhammad Umar mengatakan, mereka (Taliban moderat-red) tidak lagi menjadi seorang mujahid saat melangkahkan kaki meninggalkan jihad dan berada di sisi pemerintah. Imarah Islam Afghanistan berlepas diri terhadap mereka. (haninmazaya/alj/alemarah/arrahmah.com)