YAMAN (Arrahmah.com) – Upaya gencatan senjata antara pasukan pro-pemerintah dan pasukan Syiah Houtsi di Yaman dilaporkan berlangsung rapuh pada Selasa (15/12/2015) malam, dengan sejumlah pelanggaran yang dilakukan dalam beberapa jam pertama.
Sumber-sumber medis dan pro-pemerintah di provinsi Mareb pusat mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa para pemberontak Syiah Houtsi telah membunuh 15 pasukan pro-pemerintah dan melukai 20 orang lainnya dalam pertempuran setelah gencatan senjata mulai berlaku pada tengah hari waktu setempat.
“Milisi Houtsi melanggar gencatan senjata dengan menyerang banyak posisi yang dikendalikan oleh pasukan perlawanan di wilayah Jadaan Mas dan membunuh banyak pasukan perlawanan Sana’a,” ungkap Abdul Kareem Thouael, anggota pasukan perlawanan Sana’a yang berbasis di Mareb kepada MEE.
Warga di kota Taiz, yang telah menyaksikan pertempuran sengit dalam beberapa pekan terakhir, juga melaporkan bahwa pasukan Syiah Houtsi dan pasukan sekutu mereka mulai menembaki daerah perumahan warga. Belum jelas mengenai laporan adanya korban.
Zakaria Al-Sharaabi, warga Taiz dan jurnalis anti-Houtsi, mengatakan kepada MEE bahwa Houtsi mulai menembaki kota dengan senjata anti-pesawat tak lama setelah gencatan senjata dimulai.
“Pasukan Houtsi yang ditempatkan di bukit menyerang beberapa distrik di kota. Pada pukul 12:24 mereka menembakkan roket dari daerah Al-Kandra di gunung Saber [yang berada di bawah kendali pasukan perlawanan]. “
Kemudian pada sore hari, Sharaabi mengatakan, pemberontak Syiah Houtsi menyerbu sebuah perguruan tinggi setempat dan telah menghalangi orang yang ingin memasuki bagian kota itu, sementara mereka juga menembakkan beberapa mortir ke distrik Senah.
(banan/arrahmah.com)