DAMASKUS (Arrahmah.com) – Kelompok pemberontak Suriah menyatakan bahwa mereka akan memboikot pertemuan oposisi di Kairo pada Senin (2/7/2012), dan mengecam hal itu merupakan “konspirasi” untuk melayani tujuan kebijakan Moskow dan Teheran sebagai sekutu Damaskus.
Pertemuan dua hari, yang akan dihadiri oleh blok oposisi Dewan Nasional Suriah, dan kelompok lainnya yang lebih kecil, dimaksudkan membentuk visi bersama untuk mewujudkan transisi politik di Suriah setelah 16 bulan pertumpahan darah.
“Kami menolak segala macam dialog dan negosiasi dengan geng pembunuh … dan kami tidak akan membiarkan siapapun untuk memaksakan agenda Rusia dan Iran pada Suriah dan rakyatnya,” kata pernyataan yang ditandatangani oleh Tentara Pembebasan Suriah dan sejumlah aktivis independen.
Para penandatangan mengkritik agenda pembicaraan Kairo untuk “menolak gagasan tentang intervensi militer asing demi menyelamatkan rakyat dan mengabaikan pertanyaan mengenai zona penyangga yang dilindungi oleh komunitas internasional, koridor kemanusiaan, embargo udara, dan mempersenjatai pemberontak.”
Pembicaraan Kairo datang setelah pertemuan pemimpin dunia di Jenewa pada hari Sabtu lalu yang menyetujui sebuah rencana transisi yang dicap gagal oleh oposisi dan media pemerintah Suriah.
Para pemboikot mengatakan pembicaraan mengikuti “keputusan berbahaya dari konferensi Jenewa, yang bertujuan untuk melindungi rezim, untuk menciptakan dialog yang dengan itu membentuk pemerintahan persatuan yang terdiri dari para pembunuh anak-anak kami.”
“Konferensi Kairo bertujuan untuk memberikan kesempatan baru bagi utusan PBB-Liga Arab Kofi Annan untuk mencoba lagi meyakinkan Assad agar menerapkan enam poin rencananya, namun melupakan fakta ribuan orang menjadi martir saat rencana tersebut mulai berlaku,” kata mereka.
Nasional Dewan Suriah mengatakan dalam sebuah pernyataan, pada Minggu lalu bahwa “tidak ada satu inisiatif pun yang didukung oleh rakyat Suriah, kecuali secara khusus menuntut jatuhnya Bashar al-Assad dan rekan-rekannya.” (althaf/arrahmah.com)