TRIPOLI (Arrahmah.com) – Pemberontak Libya mengatakan bahwa angkatan bersenjatanya telah memasuki kota minyak strategis Brega pada Jumat malam (15/7/2011), sebelum kembali mundur untuk mengantisipasi serangan fajar dari pasukan pro Gaddafi, lansir AFP pada Sabtu (16/7).
Muhammad Zawi, juru bicara angkatan bersenjata pemberontak, kepada AFP menyatakan bahwa sekelompok tentara pengintai telah memasuki kota dari utara, kemudian mundur kembali sejauh empat kilometer (2,5 mil) sebelum tengah malam.
Kemajuan ini datang sekitar 32 jam setelah pemberontak melancarkan serangan tiga cabang untuk merebut kendali dari pasukan Muammar Gaddafi, yang diperkirakan berjumlah sekitar 3.000 personil.
Sementara posisi depan pemberontak di utara terletak empat kilometer dari pusat kota, unit kedua menyerang dari timur karena menghadapi perlawanan dari Brega dan terletak sekitar 10-20 kilometer (enam sampai 12 mil) dari kota.
“Sebagian besar pasukan Gaddafi tampaknya berada di pusat,” kata Zawi.
Pemberontak mencoba untuk membuang lebih dari 100 ranjau darat yang ditempatkan di sekitar kota, untuk memudahkan artileri berat masuk ke dalam kota.
Sebelumnya, pemberontak mendengar percakapan pasukan Gaddafi di utara yang menunjukkan mereka meminta bala bantuan dan tenaga medis untuk datang dan mengumpulkan korban yang tewas dan terluka.
Pertempuran ini dipersulit dengan cuaca gurun yang berangin, Zawi mengatakan. Dia memperkirakan bahwa pejuang dari kedua belah pihak akan menggali di malam hari dan menunda pertempuran.
“Besok kami bisa mengambil Brega, InsyaAllah,” katanya.
Brega, yang terletak di ujung tenggara Teluk Sirte, telah berpindah tangan beberapa kali selama perang sipil di Libya terjadi. Brega diperebutkan karena kondisi kota yang sangat vital dan strategis. Di kota itu, terdapat sejumlah kilang dan tempat penyimpanan bahan bakar. (althaf/arrahmah.com)