LIBYA (Arrahmah.com) – Pasukan yang setia kepada Jenderal Khalifa Haftar mengumumkan bahwa pihaknya telah berhasil menangkap Mohamed Miloud Mohamed atau yang biasa dipanggil Abu Omar, seorang tokoh penting militan Islamic State (ISIS) Afrika Utara, pada Ahad (14/3/2021).
Juru bicara Haftar, Ahmad Al Mesmari, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penangkapan Abu Omar dilakukan dalam sebuah operasi yang dipimpin pasukan di kota Ubari.
“Abu Omar adalah salah satu pemimpin teratas IS di Libya ketika kelompok itu mengambil kendali atas kota pesisir pusat Sirte pada 2015,” tambah pernyataan tersebut, seperti dikutip dari Asharq Al Awsat, Senin (15/3).
Digambarkan sebagai ‘tokoh berbahaya,’ Abu Omar memiliki hubungan dekat dengan Abu Moaz Al Iraqi, amir militan IS di Libya, yang dibunuh September lalu oleh pasukan pro-Haftar, kata pernyataan Mesmari.
“Abu Omar juga dituduh menculik empat insinyur Italia pada 2015, yang dibebaskan setelah pembayaran tebusan yang diperkirakan mencapai empat juta euro (4,8 juta dolar AS),” tambahnya.
ISIS mendapatkan pijakan di Libya di tengah kekacauan yang memerintah di negara itu setelah diktator Muammar Qaddafi digulingkan dan dibunuh dalam pemberontakan yang didukung NATO pada tahun 2011.
Krisis politik setelah penggulingan Qaddafi membuat negara kaya minyak itu terbelah antara otoritas saingan di timur dan barat dan disintegrasi aparat keamanan, menciptakan lahan subur bagi kelompok militan IS.
Setelah ISIS digulingkan dari Sirte, kelompok itu melemah secara signifikan di Libya, tetapi anggotanya telah mundur ke gurun atau berbaur dengan penduduk di pantai Mediterania. (Hanoum/Arrahmah.com)