ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Dalam sebuah protes terhadap pembebasan wanita Kristen dalam kasus penodaan agama, ribuan orang memblokir jalan di Pakistan pada Kamis (1/11/2018), polisi dan media setempat melaporkan.
Protes memotong sejumlah kota dan ibukota Islamabad serta ibukota provinsi lain, menghambat lalu lintas.
Massa yang marah yang sebagian besar berasal dari Tehreek-e-Labbaik Pakistan (TLP) melakukan aksi duduk di jalan-jalan utama di Islamabad, Lahore, Karachi, Faisalabad, Peshawar, Sialkot, Gujranwala, Multan, dan kota-kota besar lainnya.
Pemerintah menutup semua sekolah, akademi, dan universitas di masing-masing kota.
Aksi duduk di jalan masuk Islamabad membekukan lalu lintas antara ibu kota dan Rawalpindi, sebuah kota di provinsi Punjab timur laut, yang menjadi markas militer.
Lalu lintas antara Islamabad dan Peshawar, ibu kota provinsi barat laut Khyber Pakhtunkhwa (KP) juga terhambat karena penutupan jalan tol.
Jalan Grand Trunk (GT) bersejarah, yang menghubungkan Lahore, kota terbesar kedua di negara itu dan ibukota provinsi Punjab, dengan beberapa kota, termasuk Peshawar, juga diblokir di beberapa bagian oleh para demonstran.
Ribuan polisi, pasukan paramiliter, dan penjaga hutan dikerahkan di seluruh negeri jika terjadi kekerasan.
Pada Rabu (31/10), Mahkamah Agung Pakistan membebaskan Aasia Bibi yang dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan distrik pada bulan November 2010 karena pernyataan yang menghujat Nabi Muhammad SAW.
Bibi kemungkinan akan meninggalkan negara itu karena keluarganya takut akan keselamatan.
Penghujatan, melawan Islam dan Nabi Muhammad, adalah tindak pidana yang dapat membawa hukuman mati di Pakistan. (Althaf/arrahmah.com)