HOMS (Arrahmah.com) – Sejak revolusi Suriah meletus pada pertengahan Maret 2011, propinsi Homs telah menjadi salah satu jantung utama revolusi. Demonstrasi-demonstrasi damai anti rezim Bashar Asad terjadi di semua desa dan kota dalam propinsi Homs.
Posisi propinsi ini sebagai penghubung Lebanon dan Suriah menjadikannya sangat strategis bagi kaum revolusioner maupun rezim Nushairiyah Suriah. Saat revolusi damai berakhir dengan revolusi bersenjata, propinsi ini menjadi ajang pertempuran sengit kedua belah pihak. Unggul jauh dalam hal jumlah personil dan persenjataan, rezim Nushairiyah Suriah berhasil mendesak mujahidin Islam dan FSA di Homs. Hampir semua kesatuan mujahidin FSA mengundurkan diri dari propinsi ini.
Sampai hari ini, pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi-milisi Syiah loyalisnya telah mengepung dan membombardir propinsi Homs selama 396 hari berturut-turut. Pertempuran sengit di sebagian besar desa dan kota di propinsi ini, utamanya di front desa Khalidiyah dan sekitarnya, telah memasuki hari ke-16 berturut-turut. Meski lebih dari 60 persen desa dan kota di Homs telah hancur oleh bombardir rezim, mujahidin Islam dan FSA mempertahankan Homs dengan gigih.
Berdasar data yang dihimpun oleh aktivis kemanusiaan Suriah, Abu Mu’adz al-Himshi, pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi-milisi Syiah loyalisnya telah melakukan sejumlah pembantaian biadab terhadap penduduk sipil muslim di Homs.
Menurut Abu Mu’adz al-Himshi, pembantaian-pembantaian biadab tersebut bertujuan untuk merubah struktur demografi propinsi Homs dan membalas dendam kepada penduduk muslim Homs yang mendukung revolusi rakyat. Propinsi Homs hendak dijadikan propinsi Syiah dan basis bagi pendirian negara Nushairiyah Raya.
Berikut data tersebut seperti dimuat oleh situs berita Homs24 pada Selasa (16/7/2013).
-
Pembantaian pertama kota Deir Baklabah pada 9 April 2012 M, menewaskan sedikitnya 200 warga sipil muslim, di antaranya 21 anak-anak dan 20 wanita.
-
Pembantaian kedua kota Deir Baklabah pada 29 Desember 2012 M, menewaskan sedikitnya 227 warga sipil muslim. Lebih dari 50 korban tewas adalah anak-anak dan wanita.
-
Pembantaian kota Houlah pada 25 Mei 2012 M, menewaskan sedikitnya 114 warga sipil muslim, di antaranya 32 anak-anak.
-
Pembantaian kota Karm Zaitun, Adawiyah dan Rifai pada 11 Maret 2013, menewaskan sedikitnya 260 warga sipil muslim, di antaranya adalah 53 anak-anak dan wanita.
-
Pembantaian pertama kota Hasawiyah pada 17 Januari 2013, menewaskan sedikitnya 100 warga sipil muslim, di antaranya beberapa keluarga yang disembelih seluruh anggotanya.
-
Pembantaian kedua kota Hasawiyah pada 13 Juli 2013, menewaskan sedikitnya 20 warga sipil muslim, di mana setengahnya adalah anak-anak dan wanita.
Sampai hari ini, pengepungan dan bombardir massif terus dilakukan oleh pasukan rezim Nushairiyah Suriah untuk merebut desa-desa dan kota-kota di propinsi Homs. (muhibalmajdi/arrahmah.com)