DAMASKUS (Arrahmah.com) – Tiga belas mayat ditemukan dibuang di jalanan kota Homs Suriah pada Sabtu (7/4/2012) dengan bekas luka tembak di kepala dan darah yang membasahi trotoar, sebuah video yang dipostingoleh para aktivis menunjukkan.
“Kami telah menemukan pembantaian hari ini di lingkungan Deir Baalba. Lihat ini, kaum Muslim! Lihat ini, orang-orang Arab!” teriak seorang pria saat ia berjalan menuju mayat korban.
Para korban, yang hampir semuanya pemuda dan paruh baya, terbujur kaku dengan tangan terikat di belakang punggung mereka. Beberapa di antaranya dalam kondisi mata ditutup. Para aktivis mengatakan mereka tidak tahu siapa mereka dan mengapa mereka dibunuh.
“Beberapa dari mereka memiliki jejak penyiksaan sehingga mereka mungkin merupakan tahanan. Kami pun tidak menemukan kartu identitas pada jasad korban. Dan saat ini kami masih ters mencari tahu siapa mereka,” kata Saleem Qabbani, dari kelompok oposisi akar rumput, Koordinasi Komite Lokal.
“Tapi dengan melihat pakaian mereka, kami percaya banyak dari mereka berasal dari lingkungan Deir Baalba yang sangat miskin., Di sini, orang biasanya hanya memiliki satu atau dua set pakaian sehingga tidak sulit bagi kami untuk mengenali mereka dari apa yang mereka kenakan,” katanya.
“Tapi kami masih mencoba untuk mencari tahu nama mereka.”
Homs telah menjadi pusat pemberontakan berdarah terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad selama lebih dari sethaun ini dan pasukan keamanan rezim terus melakukan tindakan kekerasan terhadap warga serta telah menewaskan lebih dari 9.000 orang, menurut PBB.
Qabbani menyalahkan pasukan rezim atas pembantaian ini. Menurutnya, mayat-maya tersebut ditemukan di dekat sebuah sekolah yang telah digunakan oleh tentara sebagai pusat penahanan informal.
Pemerintah tidak memberikan komentar tentang video, diposting di YouTube tersebut.
“Di mana para ulama Muslim saat semua ini terjadi di Homs?” ratap salah seorang pria dalam video tersebut.
“Allahu Akbar! Allah lebih besar dari anda, wahai Bashar. Hari ini adalah 7 April 2012 dan kami telah menemukan pembantaian.”
Penemuan hari Sabtu ini menambah duka dan ketakutan bagi warga Homs, tiga hari sebelum Assad mulai menarik pasukannya dari wilayah tersebut di bawah rencana gencatan senjata yang didukung PBB. (althaf/arrahmah.com)