JALUR GAZA (Arrahmah.com) – Ahammad Abu Al Amrien, pejabat otoritas Energi Gaza bagian informasi, mengatakan kepada kantor berita IMEMC bahwa pembangkit listrik Gaza kembali dimatikan karena kekurangan bahan bakar. Abu Al Amrien mengatakan bahwa otoritas di Gaza sedang menunggu Mesir untuk mengirim kebutuhan bahan bakar ke Gaza melalui perbatasan Rafah.
Pekan lalu, Kairo setuju untuk memasok Gaza semua bahan bakar yang dibutuhkan dan meningkatkan pasokan listrik ke Gaza.
Dalam situasi normal, Gaza membutuhkan 310 mega watt sehari. Tetapi sejak Israel menyerang Gaza pada tahun 2007, Jalur Gaza hanya mendapatkan 120 mega watt yang datang dari Israel dan Jaringan Listrik Mesir sementara hanya 80 mega watt dari pembangkit listrik.
Abu Al Amrien menjelaskan bahwa sekarang Gaza akan berada dalam gelap selama 13 jam per hari. Penyaringan dan Sanitasi air akan terkena dampak karena ketiadaan listrik.
Sejak penyerangan Israel ke Gaza, Gaza menjadi tergantung pada bahan bakar yang datang melalui terowongan bawah tanah di perbatasan Mesir.
Krisis bahan bakar di Gaza meningkat beberapa pekan terakhir karean tentara Mesir meningkatkan aksi yang menargetkan terowongan tersebut. Saat ini, keamanan Mesir menghentikan 7.000 liter bahan bakar ke Gaza melalui rute terowongan bawah tanah itu. (siraaj/arrahmah.com)