DAMASKUS (Arrahmah.com) – Rezim Nushairiyah Suriah telah melakukan serangan teroris dan pengecut terhadap kaum muslimin di distrik Ghautah Timur, provinsi pinggiran Damaskus senjata kimia pada Rabu (21/8/2013) dini hari. Lebih dari 1700 warga sipil muslim gugur dan 6000 lainnya tak sadarkan diri oleh gas beracun yang dibawa oleh senjata kimia tersebut.
Sebagai pembalasan atas pembantaian dengan senjata kimia tersebut, sembilan kelompok jihad mencanangkan operasi gabungan “Perang Gunung Api Pembalasan” pada Senin (26/8/2013). Operasi pembalasan itu menargetkan markas-markas pasukan Nushairiyah, pasukan bantuan Nushairiyah, kamp-kamp training militer Nushairiyah dan jaringan internet serta listrik rezim Nushairiyah di Damaskus.
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Daulah Islam Irak dan Syam
Penjelasan bersama tentang perang ‘gunung api pembalasan” sebagai reaksi atas pembantaian-pembantaian rezim Nushairiyah Suriah terhadap penduduk kita di Ghautah TImur, di antaranya yang terakhir adalah pembantaian dengan senjata kimia
Segala puji bagi Allah Yang telah berfirman di dalam kitab suci-Nya: “Berpegang teguhlah kalian semua dengan tali Allah dan janganlah kalian berpecah belah.” (QS. Ali Imran [3]: 103).
Shalawat yang paling utama dan salam yang paling sempurna senantiasa dilimpahkan kepada Nabi peperangan-peperangan besar, yang telah bersabda: “Seorang mukmin dengan mukmin lainnya bagaikan sebuah bangunan, satu sama lain saling mengokohkan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Amma ba’du.
Sesungguhnya kejahatan-kejahatan musuh yaitu rezim Nushairiyah tidak bisa didiamkan saja. Bagaimana tidak, sedangkan banjir telah sampai ke hilir, musuh telah merusak agama Islam, membinasakan tanaman dan penduduk, kuburan-kuburan di Ghautah dipenuhi oleh mayat anak-anak, wanita dan orang tua akibat rezim Nushairiyah mempergunakan senjata kimia untuk membunuhi penduduk kita. Musuh mengira kita akan tunduk kepadanya dengan kebiadabannya tersebut, namun itu mustahil.
Sudah jelas bagi kami bahwa musuh hanya memahami bahasa kekuatan, maka kami akan berdiskusi dengan musuh dengan mempergunakan pelontar roket dan bom, dan kami akan menjadikannya bara api di atas kepala mereka dengan izin Allah Ta’ala.
Setelah berserah diri kepada Allah semata dan setelah Daulah Islam Irak dan Syam mengundang kelompok-kelompok jihad di Ghautah Timur, maka hasil pertemuan itu menyimpulkan beberapa hal berikut:
1. Kelompok-kelompok jihad yang bertemu sepakat untuk melakukan “Perang Gunung Api Pembalasan” sebagai reaksi atas pembantaian-pembantaian rezim Nushairiyah terhadap penduduk kita di Ghautah Timur, di mana di antara pembantaian yang terakhir mempergunakan senjata kimia.
2. Kelompok-kelompok jihad yang bertemu sepakat untuk menyerang pusat-pusat kekuatan rezim Nushairiyah di kota Damaskus, meliputi markas-markas cabang keamanan, pusat-pusat pasukan bantuan, kamp-kamp training militer dan strutur bawah rezim (internet dan listrik).
Demikianlah, sungguh ibu-ibu kami akan merugi jika kami tidak melakukan pembelaan terhadap nyawa dan kehormatan kaum muslimin.
“Dan Allah benar-benar akan memberikan pertolongan kepada orang yang menolong (dien-Nya). Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” (QS. Al-Haj [22]: 40)
Surat pernyataan ini ditanda tangani oleh:
Daulah Islam Irak dan Syam
Harakah Ahrar asy-Syam al-Islamiyah
Brigade Al-Habib al-Musthafa
Brigade Ummu al-Qura
Batalion Isa bin Maryam
Brigade Abu Dzar al-Ghifari
Brigade Al-Furqan
Batalion Ahrar Dimasyqa (Tim teknis Al-Muhajirin)
Brigade Dir’u al-Ashimah
Yayasan Media Al-Baqiyah
Daulah Islam Irak dan Syam – Daerah Abu Dzar
Senin, 19 Syawwal 1434 H/26 Agustus 2013 M
(muhibalmajdi/arrahmah.com)